Pembangkit listrik batubara menghasilkan listrik dengan membakar batubara dan memanaskan air di boiler untuk menghasilkan uap. Uap, dibawah tekanan yang tinggi, mengalir ke turbin yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Sebuah pembangkit yang efisien dapat menghasilkan sekitar 10 miliar Kwh per tahun, atau cukup untuk memasok listrik ke 700.000 rumah. Menggunakan contoh ini, pembangkit listrik tersebut akan membakar sekitar 14.000 ton batubara per hari, jumlah yang cukup untuk mengisi 140 gerbong kereta.
Teknologi Pembangkit Listrik Batubara
Teknologi yang digunakan untuk membakar batubara telah memperoleh kemajuan secara luar biasa dalam seperempat abad terakhir. Sebagian dari kemajuan ini dikarenakan banyaknya riset dan penelitian yang terus dilakukan di bidang ini.
Berikut adalah beberapa teknologi baru pembakaran batubara:
- Fluidized Bed Combustion (FBC),
- Oxygen-Fired Pulverized Coal,
- Advanced Gasification,
- Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC),
- High Performance Power Systems (HIPPS)
Yang menjadi kunci bagi pembangkit listrik berbahan bakar batubara adalah boiler. Pembangkit listrik batubara bekerja dengan mengubah karbon dalam batubara menjadi energi panas, yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap. Energi panas yang dibawa oleh uap ini kemudian diubah menjadi energi mekanik, di dalam turbin, yang menghasilkan energi listrik. Dalam konfigurasi boiler yang paling umum, bubuk batubara ditiup ke dalam ruang pembakaran besar dimana ia terbakar dengan cepat, menciptakan gas panas. Dalam ruang pembakaran, terdapat tabung berisi air yang bersirkulasi. Air akan dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan tinggi (700º F, 3.200 psi). Uap tersebut kemudian dialirkan melalui rangkaian tabung untuk memutar turbin uap. Yang kemudian mengubah energi mekanik menjadi energi listrik di generator.
0 komentar:
Posting Komentar