Sabtu, 08 Februari 2014

SWABAKAR BATUBARA

Evaluasi Penerapan Teknologi Pencegahan dan Penanggulangan Swabakar Batubara di tambang batubara bawah tanah ini mengkaji, masalah teknis penerapan evaluasi keekonomian sistem pencegahan dan penanggulangan terpadu (integrated monitoring system) swabakar batubara dengan studi kasus dilakukan di tambang bawah tanah PTBA Ombilin dan PT Fajar Bumi Sakti. Teknologi yang telah diterapkan ini merupakan suatu sistem terpadu, yang terdiri dari perangkat teknologi pemantau, teknologi prediksi, teknologi pencegahan dan pemadaman swabakar batubara.
Swabakar batubara dapat diketahui berdasarkan kepada penemuan dan anomaly konsentrasi gas CO disertai oleh kenaikan temperature dan akumulasi gas-gas yang bersifat mudah terbakar dan meledak seperti CH4, C2H4, C3H6 dan gas Hidrokarbon lainnya (saturasi gas Alkana : CnH2n+2). Pemicu terjadinya swabakar batubara di LBU2 Sawah Rasau diperkirakan sebagai akibat dari kegiatan PETI (penambangan tanpa izin) yang menambang pilar dan lapisan batubara di bagian atas daerah LBU2. Penangulanggan terjadinya swabakar batubara di LBU2 dilakukan dengan cara :
    Penyiraman air ke lapisan batubara terbakar untuk mengikat oksigen yang dilakukan dengan cara menginjeksi air dari atap terowongan LBU2 di daerah titik api dan flushing air dari permukaan melalui lubang pemboran ke lapisan batubakar terbakar.
    Semen grouting untuk menutup pori-pori, cleat, dan retakan yang terdapat pada lapisan batubara dengan maksud mencegah suplai aliran oksigen.
    Sealing atap untuk menutup rapat lubang guna mencegah runtuhnya batuan atap.
Injeksi dan flushing air yang dilakukan secara terus-menerus berhasil menurunkan konsentrasi CO 5000 menjadi 295 ppm dan temperature meningkat kembali. Hal ini mengindikasikan proses swabakar masih terjadi, sehingga lubang tambang LBU2 Sawah rasau V ditutup permanent (sealing up). Penutupan permanent dilakasanakan setelah dilakukan upaya penyelematan asset tambang (salvage) antara lain belt conveyor, busur baja penyangga terowongan (archis), hoist, pipa-pipa, pompa, panel, kabel, rel.
Penutupan permanent lubang tambang Sawah Rasau V dilakukan dengan pembuatan dam berlapis swpanjangh 8 meter terdiri dari pembuatan stuffling (penumpukan balok kayu) untuk menyangga atap, pemasangan pipa untuk pemantauan gas dan penirisan air, pengisian lubang oleh kantong pasir serta pemasangan pipa untuk injeksi pengisian dan pipa balik pengontrol semen grouting. Selanjutnya dilakukan pembuatan tembok bata dan pengecoran lubang tambang. Tahap akhit kegiatan sealing adalah injeksi semen groting melalui pipa pengisian ke ruang kantong pasir. Dengan konstruksi yang sama, sebanyak 5 buah dam telah dibuat untuk penutupan permanent lubang tambang Sawah Rasau V. Penutupan lubang Sawah Rasau V mengakibatkan perubahan moda transportasi dari permuka (front) penambangan ke stockpile, yaitu semula hanya menggunakan ban berjalan (belt conveyor) kemudian berubah menjadi belt conveyor dan truk.
Pengujian karakteristik swabakar batubara menggunakan reactor uji rancangan tim swabakar TekMIRA manunjukkan bahwa batubara Tanjung Enim memiliki suhu awal pembaraan (85oC) lebih rendah dibandingkan dengan batubara Fajar Bumi Sakti (121-138oC dan 315-340oC) dan Ombilin (149-299oC dan >350oC), sehingga dismpulkan batunara Tanjung Enim paling rentan terhadap swabakar.
Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa investasi unruk sistem pencegahan dan penanggulangan terpadu swabakar batubara di tambang bawah tanah tidak mengganggu pencapaian keuntungan perusahaan. Hal itu ditunjukkan oleh nilai-nilai parameter financial, yaitu netpresent value (NPV) masih bernilai positif dan internal rate of return (IRR) masih diatas suku bunga pinjaman.

0 komentar:

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

GEG

GEG

GP

CARBON COUNTER

ENERGY NEWS

NEWS

COAL PROJECT

AREA TAKE OVER

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Perlu Info Kontak Kami di Email kami:mars4302@yahoo.co.id Hp 082380937425