- Hasil modifikasi adalah sistem terbuka bertekanan 1 atmosfer, mengandalkan natural draft dari cerobong yang tidak begitu kuat.
- Blower yang digunakan berdaya rendah (0,7 pk). Pada sistem BBM sebelumnya digunakan blower 3 pk, dalam sistem tertutup.
Sabtu, 08 Februari 2014
MODIFIKASI BOILER BBM MENJADI BERBAHAN BATUBARA
11.39
bro
No comments
Dengan dikuranginya subsidi BBM secara drastis maka banyak industri
beralih dari penggunaan BBM ke batubara. Banyak diantaranya yang membeli
boiler baru dengan bahan bakar batubara sementara boiler lama dengan
bahan bakar minyak tidak digunakan karena tidak ekonomis lagi.
Boiler BBM dapat dimanfaatkan dengan memodifikasinya menjadi boiler
berbahan bakar batubara dengan cara mengganti pembakar BBM-nya dengan
alat pembakar batubara. Pembakar batubara yang digunakan disesuaikan
dengan karakteristik pembakar BBM sebelumnya, khususnya kapasitas
pembakaran dan volume ruang pembakaran-nya mendekati pembakar BBM
sehingga kapasitas boilernya nanti tidak menurun terlalu banyak.
Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan teknik modifikasi boiler BBM
menjadi boiler batubara dengan mencoba penggunaan pembakar siklon
sebagai pembakar batubaranya dengan meneliti parameter-parameter yang
berpengaruh sehingga dicapai efisiensi yang baik dan meneliti efek
negatif yang timbul serta usaha mengatasinya.
Pembakar siklon berupa silinder, batubara ditiupkan bersama dengan
udara pembakar secara tangensial, sehingga bubuk batubara berputar dan
terbakar dalam ruang siklon tersebut secara intensif sebab tingkat
turbulensi yang tinggi tercipta dalam ruang bakar siklon. Hal ini
menjadikan alat pembakar tersebut mampu mendekati karakteristik pembakar
BBM sebelumnya dalam boiler. Boiler yang digunakan untuk percobaan
berupa boiler vertikal, dengan pembakar BBM di atasnya yang
pembakarannya memanaskan bagian dalam kumparan pipa air, dengan aliran
asap pembakaran ke bawah dan selanjutnya berbalik ke atas menuju
cerobong melewati bagian luar kumparan pipa air.
Kapasitas boiler adalah 2 ton uap/jam. Pembakar siklon dipasang di
atas boiler, asap pembakarannya dibelokkan ke bawah ke ruang pembakaran
yang sebelumnya merupakan ruang pembakaran BBM. Kapasitas pembakar
siklon adalah 220 kg batubara per jam untuk batubara -30 mesh. Setelah
uji operasional pembakar siklon dan pemasangannya dalam boiler
menggantikan pembakar BBM, dilakukan uji kinerjanya untuk menghasilkan
uap.
Pada tahap awal dilakukan pembakaran batubara dengan kecepatan 30-40
kg/jam dan selanjutnya terus ditingkatkan sehingga mencapai 220 - 240 kg
batubara per jam sesuai dengan kapasitas boiler. Tetapi ternyata
pembakaran batubara hanya mencapai 75 kg per jam melalui
perbaikan-perbaikan penghubung siklon dengan boiler yang rawan bocor
karena getaran boiler. Batubara yang digunakan berukuran -30 mesh, nilai
kalorinya 5537 kkal/kg menghasilkan 585 kg uap/jam dengan tingkat
efisiensi rata-rata 86,7%. Masih rendahnya kapasitas pembakaran batubara
yang dicapai disebabkan sistem bekerja secara terbuka sehingga
mengandalkan draft alami yang lemah.
Akibatnya udara pembakar yang masuk terbatas dan siklon maupun boiler
masih bekerja di bawah kapasitasnya. Efisiensi energi yang cukup baik
dan respon yang cepat kurang dari 30 menit menunjukkan bahwa boiler dan
pembakar siklon telah berinteraksi secara baik, sehingga usaha
selanjutnya adalah meningkatkan kapasitas pembakaran batubara.
Untuk meningkatkan kapasitas pembakaran batubara, perlu dorongan
draft (forced draft) yang dapat dilakukan dalam sistem tertutup dengan
tekanan positif dalam sistem. Untuk keperluan tersebut diperlukan blower
yang berdaya lebih tinggi seperti yang digunakan sistem BBM sebelumnya
yang berdaya 3 pk, sehingga dapat mengatasi hambatan yang ada antara
boiler sampai cerobong. Selain itu sambungan antara siklon dengan boiler
perlu dibuat lebih kuat sehingga tahan terhadap getaran boiler selama
beroperasi.
Setelah boiler dimodifikasi dengan mengganti burner BBM dengan
pembakar siklon dengan batubara ternyata pembakar siklon dapat
berinteraksi dengan baik dengan boiler yang ditunjukkan oleh efisiensi
energi yang cukup baik, rata-rata 86,7% dan produksi uap langsung normal
dalam waktu kurang dari 30 menit setelah penyalaan.
Efisiensi energi yang cukup baik menunjukkan proses perpindahan panas
dari api pembakaran batubara berlangsung secara efisien. Biasanya
efisiensi energi untuk sistem BBM adalah 85 - 95%.
Kapasitas boiler termodifikasi masih rendah. Hal ini disebabkan :
Untuk meningkatkan kapasitas boiler termodifikasi, sistemnya harus
tertutup dengan tekanan positif. Untuk itu diperlukan blower berdaya
lebih tinggi dan sistem pengumpan batubara dengan teknik pengumpan ulir.
0 komentar:
Posting Komentar