Sabtu, 08 Februari 2014
GAS SINTESIS
11.50
bro
No comments
Percobaan gasifikasi dilakukan terhadap contoh batubara Indonesia
dengan menggunakan reactor gasifikasi sistem unggun terfluidisasi
digunakan batubara ukuran halus (-48 + 65 mesh). Gas pereaksi masuk
melalui plat distributor untuk mengangkat batubara dan pasir silica
sebagai unggun material dalam zona reaksi sehingga unggun terfluidisasi
dan terjadi proses pencampuran yang sempurna antara gas pereaksi dan
batubara. Pada kondisi fluidisasi suhu dalam reactor lebih merata
dibanding dengan reaktor sistem unggun tetap. Suhu reaktor sistem unggun
fluidisasi adalah 900oC. Gas hasil gasifikasi yang disebut gas sintetis
(syngas) dilakukan pemurnian dengan alat cyclone, condenser dan
scrubber. Sesudah syngas dimurnikan kemudian dianalisa komposisinya
dengan menggunakan gas chromatography (GC).
Variable penelitian adalah jenis batubara (A, B dan C) dan jenis gas
pereaksi (oksigen, campuran oksigen-uap dan uap). Dari hasil percobaan
diperoleh data bahwa terdapat pengaruh yang besar antara jenis gas
pereaksi terhadap komposisi, volume, nilai kalor dan efisiensi
gasifikasi.
Gasifikasi menggunakan gas peraksi oksigen menghasilkan produk dengan
kadar CO tertinggi yakni mencapai 64,38%, volume syngas menengah (1.473
m3/ton batubara), nilai kalor tertinggi (2.874 Kk/m3) dan efisiensi
medium (89,91%). Gasifikasi yang menggunakan gas pereaksi uap
menghasilkan produk dengan komposisi H2 tertinggi (55,59%), volume
syngas terendah (1.418 m3/ton batubara) dan efisiensinya terendah
(72,19%). Sedangkan gasifikasi dengan gas pereaksi campuran oksigen-uap
memiliki komposisi CO dan H2 medium, masing-masing 38,33% dan 36,28%
tetapi memiliki volume syngas dan efisiensi tertinggi yaitu 1.731 m3/ton
batubara dan 87,85%. Jenis batubara cenderung sedikit berpengaruh
terhadap komposisi gas terutama kadar CO, sedangkan kadar H2 relatif
sama.
0 komentar:
Posting Komentar