Sabtu, 08 Februari 2014
SWABAKAR UNDERGROUND
11.48
bro
No comments
Terjadinya swabakar batu bara dalam tambang bawah tanah, dipengaruhi
oleh beberapa parameter, diantaranya ketersediaan oksigen, kondisi gas
methan, CO dan CO2 yang berada di atas ambang batas serta parameter
pemicu lainnya seperti adanya penyulut akibat terjadinya pergesekan
peralatan dan lain sebagainya. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan
sistem pemantauan secara terpusat pada pencegahan kebakaran batu bara
serta mengurangi dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja tambang
dan lingkungan. Metodologi meliputi: pengecekan peralatan; uji alat
sebelum pemasangan; pelacakan jaringan sensor dan pemasangan alat
instalasi sensor dalam tambang, kalibrasi sensor, pemasangan receiver
dan AC ruang kontrol serta uji coba pengiriman data dari dalam tambang.
Pengujian alat sebelum pemasangan dilakukan untuk mengetahui
kelayakan alat, untuk selanjutnya dilakukan pemasangan peralatan
pengujian sensor, pelacakan jaringan sensor serta kalibrasi. Inspeksi
jaringan sensor dan perbaikan beberapa jalur transmisi dilakukan
mengingat ditemukan beberapa bagian jalur yang terputus akibat longsor.
Pemasangan sensor baru dibutuhkan pekerjaan ekstra, karena sistem
perkabelan yang lama perlu penelusuran sepanjang jalur untuk memastikan
kondisi kabel, penyambungan ulang dan lain sebagainya. Pemasangan
instalasi peralatan sensor di tambang bawah tanah, dilakukan di lokasi
Sawah Luhung untuk sensor CO dan temperatur yang merupakan parameter
utama terhadap indikator terjadinya swabakar batu bara. Beberapa sensor
seperti CH4, CO2, CO dan sensor aliran udara telah dipasang sebelumnya.
Sedang sensor temperatur dan sensor CO, dipasang di daerah J-76 dan
sekitar J-70, J-69 dan J68. Penempatan sensor-sensor di lokasi tersebut
didasarkan atas pertimbangan lokasi kegiatan development, aliran udara
ventilasi serta kerentanan swabakar batu bara dan lapisan batu bara.
Adapun daerah daerah sekitar J-70, J69 dan J68 merupakan daerah aliran
udara kotor (return airways) ventilasi, sehingga gas CO dapat mudah
terdeteksi di daerah tersebut. Dua belas (12) sensor temperatur ditanam
pada 12 lubangdi dinding lubang bukaan sekitar J-76, Kalibrasi dilakukan
terhadap sensor swabakar temperatur tersebut, agar diperoleh data
bacaan kondisi suhu pada lapisan batu bara yang akurat. Selain
pemesangan sensor alat, juga dilakukan pemasangan AC untuk menstabilkan
suhu ruang kontrol sistem pemantauan terpusat.
Hasil pemantauan pada uji coba pengiriman data ke ruang kontrol
terpusat, memperlihatkan adanya beberapa data peralatan seperti Switch
transmitter, sensor CO masih belum berfungsi dengan baik, pada uji coba
tersebut bacaan rekaman (recorded reading) menunjukkan angka yang minus.
0 komentar:
Posting Komentar