Pada dasarnya penyebab terjadinya suatu kecelakaan tambang memiliki beberapa faktor yaitu:
Minggu, 30 Desember 2012
SAFETY TAMBANG
10.10
bro
No comments
Pada dasarnya penyebab terjadinya suatu kecelakaan tambang memiliki beberapa faktor yaitu:
1.
Faktor langsung
2.
Faktor penunjang
I. Dalam faktor langsung ada dua hal penyebab terjadinya
faktor langsung ini yaitu :
1.
Tindakan tidak aman
2.
Keadaan tidak aman
2.
Bekerja dengan kecepatan berbahaya
3.
Tidak memfungsikan alat pengaman (safety) yang
dipakai
4.
Menggunakan alat yang tidak aman
5.
Penempatan barang tidak aman
6.
Posisi kerja berbahaya
7.
Mengganggu orang lain yang sedang bekerja
8.
Tidak memakai alat proteksi
Selanjutnya yang tergolong kondisi tidak aman yaitu :
1.
Mesin tanpa pengaman
2.
Alat pengaman kurang sempurna
3.
Mesin rusak atau haus
4.
Desain mesin kurang baik
5.
Tata letak mesin tidak aman
7.
Ventilasi tidak baik
8.
Alat protwksi diri tidak berfungsi dengan baik
II. Faktor Penunjang dalam kecelakaan kerja yaitu meliputi :
1.
Pengawas
2.
Fisik pekerja
3.
Mental pekerja
Dalam hal pengawas bentuk kejadiannya yaitu :
1.
Tidak hadir
2.
Tidak melakukan tugas dengan berbagai alas an
Kemudian dalam hal fisik pekerja bentuk kejadiannya yaitu :
1.
Sakit
2.
Lelah
Dan terakhir mental pekerja bentuk kejadiannya yaitu :
1.
Mengantuk
2.
Mabuk
3.
Marah, Sedih, Takut
4.
Tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja dengan
berbagai alasan
BAGAIMANA MENYIKAPI LINGKUNGAN
10.08
bro
No comments
Kebijakan tata
lingkungan pertambangan memang dibutuhkan bagi usaha pertambangan dalam
kelanjutan usaha pertambangan yang berkesinambungan. Sebab usaha pertambangan
akan bersinggungan dalam sebelum, memulai, atau sesudah kegiatan penambangan. Agar tercipta tambang yang ramah lingkungan.
Berdasarkan UU No
42/1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup dengan PP No 29
1986 bertujuan untuk:
1.
Menciptakan keselarasan hubungan antara manusia
dengan lingkungan
2.
Terkendalinya manusia Indonesia menjadi Pembina
lingkungan
3.
Terciptanya pembangunan berwawasan
lingkungan
4.
Terlindungnya Negara dari dampak
pembangunan
Kemudian dalam
pendekatan pengelolaan lingkungan yang paling popular adalah UKL- UPL dan ANDAL- AMDAL atau yang
dikenal dengan analisis masalah dampak lingkungan yaitu:
1.
Meniadakan atau mengurangi resiko
2.
Mengoptimalkan hasil pembangunan
3.
Meniadakan atau mencegah pertikaian
AMDAL merupakan suatu
studi yang dilaksanakan secara sadar dan berencana dalam pembangunan yang
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup dan menjaga keserasian hubungan antar berbagai
kegiatan.
AMDAL itu sendiri
terdiri dari :
1.
Kerangka acuan dampak lingkungan
2.
ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
3.
Rencana pengelolaan lingkungan (RKL)
4.
Rencana pemantauan lingkungan (RPL)
OPEN PIT METHODE
10.04
bro
No comments
Tambang terbuka didefinisikan sebagai kegiatan penambangan bahan galian yang berhubungan langsung dengan udara luar. Dan dalam dalam penambangan terbuka ada beberapa tahapan umum yaitu :
a. Pembersihan
lahan (land clearing)
b. Pengupasan
tanah pucuk dan menyimpannya di tempat tertentu
c. Penggalian
tanah penutup (overburden) baik dengan bahan peledak atau tanpa bahan peledak
d. Membawa
dan memindahkan ke disposal area
e. Penggalian
bahan galian dan membawa ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan
f.
Serta melakukan reklamasi lahan bekas tambang
Berikut ini beberapa metoda
tambang terbuka :
A. Quarry
Metoda tambang
quarry diterapkan untuk penambangan terbuka bahan galian C, contoh endapan
pasir di perbukitan, tanah liat, batu kapur dan andesit.
B. Strip
Mine
Ii adalah suatu
metoda tambang terbuka untuk endapan bahan galian yang letaknya mendatar. Strip
mine biasanya diterapkan untuk endapan batubara ataupun endapan lain yang
letaknya relative mendatar.
C. Back Filling
Suatu metoda
penambangan dengan cara memindahkan tanah penutup, menggali bahan galian dan
sesudah bahan galian tergali. Tanah penutup diisikan kembaliuntuk menutupi
bekas penambangan tersebut.
D. Open
Pit
Suatu metoda
penambangan untuk endapan bahan galaian dengan cara memindahakn tanah
penutupnya dan menggali bahan galian tersebut sehingga menimbulkan pit atau
sumur terbuka.
E. Tambang
Alluvial
Suatu metoda
tambang terbuka yang bahan galian berasal dari endapan alliuvial. Endapan bahan
galian yang dapat ditambang secara tambang alluvial ini yaitu pasir batu,
kerikil, pasir besi, emas, timah dan batu mulia.
F. Tambang
Semprot
Ini adalah salah
satu metoda penambangan terbuka dengan menggunakan pompa ( yang dilengkapi
monitor ) untuk menyemprot bahan galian dan memindahkannya ke yempat
pengolahan.
G. Auger
Mining
Suatu sistem
penambangan terbuka dengan menggunakan alat yaitu auger. Alat ini berupa spiral
panjang yang dapat berputar secara horizontal atau sedikit miring sehingga bahan
galian dapat digali dan dikeluarkan.
H.
Drilling and Pumping System
Yaitu
Sistem penambangan tebuka dan diterapkan untuk bahan galian berupa fluida dan
gas. Caranya dengan melakukan pemboran dan kemudian memompa bahan galian ke
permukaan bumi denganmemakai pompa hisap. Bahan galian atau mineral yag
dieksploitasi dengan cara ini yaitu minyak bumi dan gas, yod dan brom.
BAGAIMANA TERBENTUKNYA BATUBARA
10.02
bro
No comments
Sebelum masuk pada jenis – jenis batubara terlebih dahulu perlu untuk diketahui apa itu batubara.
Batubara terbentuk dari endapan organik
yaitu sisa – sisa tumbuhan – tumbuhan yang terjadi selama beberapa
ratus juta tahun yang lalu yang mengalami pengubahan melalui proses
pembatubaraan. Pengertian umum dari batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar. Dan pada dasarnya terdiri dari karbon, oksigen dan nitrogen.
Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu :
Teori In-situ :
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai
dengan teori in-situ lazimnya terjadi di hutan basah dan berawa,
sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh,
langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut
tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil
tumbuhan yang membentuk sedimen organik.
Teori Drift :
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
yang bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang
terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta,
mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting),
banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu
cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap
yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).
Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaerobik) di daerah rawa dengan sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman 0,5 - -[10 meter. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan unsur H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992).
Tahap
pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia,
dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang
menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik
dari gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992). Pada tahap ini
prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan
oksigen akan berkurang (Fischer, 1927, op cit Susilawati 1992). Proses
ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan
material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi
antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi proses pembetukan batubara yaitu: umur, suhu dan tekanan.
Mutu endapan batubara juga ditentukan oleh
suhu, tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai
'maturitas organik. Pembentukan batubara dimulai sejak periode
pembentukan Karbon (Carboniferous Period) dikenal sebagai zaman batubara
pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang
lalu. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut/peat
(C60H6O34) yang selanjutnya berubah menjadi batubara muda (lignite) atau
disebut pula batubara coklat (brown coal). Batubara muda adalah
batubara dengan jenis maturitas organik rendah. Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan
secara continue selama jutaan tahun, maka batubara muda akan mengalami
perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan
mengubah batubara muda menjadi batubara sub-bituminus (sub-bituminous).
Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung sampai batubara menjadi
lebih keras dan warnanya lebih hitam sehingga membentuk bituminus
(bituminous) atau antrasit (anthracite). Dalam kondisi yang tepat,
peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung
hingga membentuk antrasit.Maturitas organik sebenarnya menggambarkan
perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama pembentuk batubara, dalam
proses pembatubaraan.Sementara itu semakin tinggi peringkat
batubara, maka kadar karbon akan meningkat, sedangkan hidrogen dan
oksigen akan berkurang. Disebabkan tingkat pembatubaraan secara umum
dapat diasosiasikan dengan mutu atau mutu batubara, batubara bermutu
rendah yaitu batubara dengan tingkat pembatubaraan rendah seperti
lignite dan sub-bituminus biasanya lebih lembut dengan materi yang rapuh
dan berwarna suram seperti tanah, memiliki tingkat kelembaban
(moisture) yang tinggi dan kadar karbon yang rendah, sehingga kandungan
energinya juga rendah. Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan
semakin keras dan kompak, serta warnanya akan semakin hitam mengkilat.
Selain itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan kadar karbonnya
akan meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin besar.
Dari tinjauan beberapa senyawa dan unsur
yang terbentuk pada saat proses coalification (proses pembatubaraan),
maka dapat dikenal beberapa jenis batubara yaitu:
- Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
2. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya.
3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
4. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
CIRI CIRI NYA SEBAGAI BERIKUT
1. Peat/ gambut, (C60H6O34) dengan sifat :
· Warna coklat
· Material belum terkompaksi
· Mernpunyai kandungan air yang sangat tinggi
· Mempunvai kandungan karbon padat sangat rendah
· Mempunyal kandungan karbon terbang sangat tinggi
· Sangat mudah teroksidasi
· Nilai panas yang dihasilkan amat rendah.
2. Lignit/ brown coa, (C70OH5O25 ) dengan ciri :
· Warna kecoklatan
· Material terkornpaksi namun sangat rapuh
· Mempunyai kandungan air yang tinggi
· Mempunyai kandungan karbon padat rendah
· Mempunyai kandungan karbon terbang tinggi
· Mudah teroksidasi
· Nilai panas yang dihasilkan rendah.
3. Subbituminous (C75OH5O20) - Bituminous (C80OH5O15) dengan ciri :
· Warna hitam
· Material sudah terkompaksi
· Mempunyai kandungan air sedang
· Mempunyai kandungan karbon padat sedang
· Mempunyai kandungan karbon terbang sedang
· Sifat oksidasi rnenengah
· Nilai panas yang dihasilkan sedang.
4. Antrasit (C94OH3O3) dengan ciri :
· Warna hitam mengkilat
· Material terkompaksi dengan kuat
· Mempunyai kandungan air rendah
· Mempunyai kandungan karbon padat tinggi
· Mempunyai kandungan karbon terbang rendah
· Relatif sulit teroksidasi
TAMBANG BAWAH TANAH ( UNDERGROUND MINING)
09.53
bro
No comments
Metoda
tambang bawah tanah, ada beberapa macam metoda tambang bawah tanah,
diantaranya:
Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi
endapan batu bara. Saat ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar
60% dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa negara penghasil
batu bara yang besar lebih menggunakan tambang permukaan. Tambang
terbuka menghasilkan sekitar 80% produksi batu bara di Australia,
sementara di AS, hasil dari tambang permukaan sekitar 67%.
Tambang Bawah Tanah
Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room and pillar dan tambang longwall.
Dalam tambang room-and-pillar, endapan batu bara ditambang dengan memotong jaringan ‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’ batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki kandungan batu bara lebih dari 40% – walaupun batu bara tersebut dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut dapat dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),
dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang
tersebut ditinggalkan.
Tambang longwall mencakup penambangan batu bara secara penuh dari suatu bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batu
bara bervariasi di kedalaman 100-350m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan batu bara. Setelah batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari 75% endapan batu bara dapat diambil dari panil batu bara yang dapat memanjang sejauh 3 km pada lapisan batu bara. Keuntungan utama dari tambang room–and-pillar daripada tambang longwall adalah, tambang roomand-pillar dapat mulai memproduksi batu bara jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang dari 5 juta dolar (peralatan
tambang longwall dapat mencapai 50 juta dolar).
Tambang Bawah Tanah
Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room and pillar dan tambang longwall.
Dalam tambang room-and-pillar, endapan batu bara ditambang dengan memotong jaringan ‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’ batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki kandungan batu bara lebih dari 40% – walaupun batu bara tersebut dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut dapat dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),
dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang
tersebut ditinggalkan.
Tambang longwall mencakup penambangan batu bara secara penuh dari suatu bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batu
bara bervariasi di kedalaman 100-350m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan batu bara. Setelah batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari 75% endapan batu bara dapat diambil dari panil batu bara yang dapat memanjang sejauh 3 km pada lapisan batu bara. Keuntungan utama dari tambang room–and-pillar daripada tambang longwall adalah, tambang roomand-pillar dapat mulai memproduksi batu bara jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang dari 5 juta dolar (peralatan
tambang longwall dapat mencapai 50 juta dolar).
jenis metode nya sebagai berikut :
1.
Open Stope
Open
stope adalah salah satu metoda penambangan bawah tanah. Open Stope adalah
penambangan tanpa membuat penyangga-penyangga. Syarat bahan galian yang dapat
ditambang dengan metoda ini adalah atapnya cukup kuat menahan beban tanpa
disangga atau dengan atau bisa disebut juga cukup kompeten.
2.
Supported Stope
Dalam
metoda penambangan seperti ini ( Pada umumnya mineral logam ) bawah tanah dengan
cara membuat penyangga-penyangga. Dalam penyanggaan bahan yang bisa digunakn
seperti kayu, besi, beton, atau baut besi ( roof bolting ).
3.
Long Wall
Long
Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan batubara dengan
membuat lorong-lorong panjang, secara mekanis dan bagian dari front penambangan
yang sudah selesai ditambang dibiarkan runtuh dengan sendirinya ( caving ).
4.
Short Wall
Short
wall adalah penambangan bawah tanah untuk endapan batu bara, dengan membuat
lorong-lorong yang ukurannya lebih kecil atau lebih pendek dari long wall.
5.
Room and Pillar
Room
an d pillar merupakan suatu system penambangan bawah tanah untuk endapan
batubara dengan menggunakan penyangga-penyangga yang umumnya dari kayu, dengan
bentuk blok-blok persegi.
6.
Cut an Fill
Cut
and fill adal ah salah satu metoda penambangan, dalam metoda penambangan ini,
dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian mengisi kembali
dengan material lain bekas bukaan tersebut.
7.
Gophering
Dalam
metoda penambangan ini dengan membuat bukaan-bukaan berukuran relatif kecil dan sempit secara tidak beraturan, atau
dikenal sebagai lobang tikus.
8. Block
Caving
Merupakan
suatu sistem penambangan bawah tanah, dengan car meruntukan bagian yang sudah
selesai ditambang (mined out ).
MACAM MACAM GPS
09.48
bro
No comments
Urutkan berdasarkan:
Urutkan berdasarkan:
Urutkan berdasarkan:
|
Urutkan berdasarkan:
|