Hal
yang penting dalam pemetaan geologi adalah mengetahui kedudukan batuan apakah
dalam kondisi normal atau mengalami gangguan. Maksud kondisi normal adalah
batuan secara relatif menunjukkan posisi stratigrafi dimana lapisan batuan yang
terletak dibagian bawah adalah berumur relatif lebih tua dibandingkan dengan
lapisan batuan yang berada di atasnya. Sedangkan kondisi deformasi berarti
sudah terubah. Perlu observasi untuk menentukan posisi stratigrafinya. Mungkin
saja batuan yang terletak dibagian bawah adalah batuan yang berumur lebih muda.
Apa
sih stratigrafi itu? stratigrafi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan antar lapisan batuan dan posisinya dalam ruang dan waktu
geologi). Ada dua prinsip yang diberikan
oleh Steno yakni prinsip horisontalitas dan superposisi.
Horisontalitas
adalah konsep pengetahuan bahwa lapisan batuan sedimen dahulunya diendapkan
relatih horizontal. Ini didasarkan pada pada anggapan bahwa sedimen yang
mengendap akan mengisi ruang yang terdalam kemudian semakin dangkal. Pada
kenyataannya, pengendapan dikontrol oleh kemiringan awal dasar cekungan (initial dip).
Superposisi adalah konsep pengetahuan bahwa pada kondisi
normal (tidak terganggu), maka lapisan yang terletak di atas berumur relatif
muda, dan sebaliknya lapisan yang terletak di bawah berumur relatif tua.
Persoalannya adalah bagaimana untuk menentukan umur relatif
lapisan batuan tersebut. Prosedur penentuannya sangat menggunakan dua
pendekatan. Pertama, observasi batuan untuk mempelajari struktur sedimen dan
kontak antar lapisan. Kedua, melakukan penentuan umur batuan.
Pada kesempatan ini hanya dijelaskan tentang pendekatan
pertama saja. Hal ini lebih penting, karena dibutuhkan sebagai bekal
pengetahuan untuk melakukan pemetaan geologi.
Prosedur dalam penentuan posisi stratigrafi lapisan batuan
dapat dilakukan sebagai berikut:
- Lakukan
observasi umum pada singkapan batuan meliputi kondisi singkapan dan pengenalan
perlapisan batuan dan kontak perlapisan;
- Kenali
struktur geologi untuk menentukan strike
dan dip lapisan batuan. Data ini
diperlukan untuk penentuan jalur lintasan pengamatan batuan;
- Kenali
struktur sedimen pada setiap lapisan batuan untuk menentukan stratigraphic way-up atau younging
lapisan batuan.
- Berdasarkan
pengenalan struktur sedimen & assosiasinya dapat ditentukan top dan bottom dari satu lapisan,
sehingga dapat menunjukkan arah menuju lapisan batuan yang berumur relatif
lebih muda dan dapat diketahui urut-urutan pengendapan dari lapisan batuan
(Gambar a).
Berdasarkan
uraian yang dijelaskan di atas, maka penting dipahami pengenalan struktur
sedimen di lapangan. Struktur sedimen pada satu lapisan batuan dapat dikenali
dari ekspresi lapisan batuan pada bagian kontak antar lapisan dibagian atas dan
bawah dari lapisan tersebut, serta pengenalannya pada kenampakan internalnya
(Gambar b).
Pada
uraian di atas, dinyatakan pentingnya memperhatikan struktur sedimen dalam
lapisan batuan. Sealin itu perlu diperhatikan juga kontak antara lapisan
batuan. Tentu saja lapisan yang dimaksud adalah kontak pengendapan.
Pengendapan
yang menerus akan memberikan kontak selaras (conformable contact). Sedangkan pengendapan sedimen yang terganggu
akan menunjukkan ada interupsi dalam prosesnya. Dengan demikian sempat terjadi
tidak ada pengendapan. Kemungkinan lain adalah terjadi deformasi tektonik yang
bertanggung jawab pada tersingkapnya batuan ke permukaan, sehingga batuan
mengalami erosi sebelum kemudian tertutupi oleh pengendapan sedimen lanjutan
yang menutupi permukaan erosi. Kondisi ini disebut sebagai kontak tidak selaras
(unconformable contact).
Ciri
pengenalan kontak selaras adalah sebagai berikut:
- Batas antara lapisan yang
berdekatan
- Tidak
ada substantial gap in time
- Rangkaian
lapisan yang diendapkan menerus; umur
sama
Ciri
pengenalan kontak tidak selaras adalah sebagai berikut:
- Memperlihatkan adanya interupsi
sedimentasi
- Adanya
substantial gap in time (disebut
sebagai hiatus)
- Kontak
dapat berupa: kontak erosi atau tidak ada pengendapan lapisan sedimen
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar