Minggu, 10 Agustus 2014
OBSERVASI SINGKAPAN
01.41
bro
No comments
Sebelum
melakukan pemetaan dengan teknik tape
& compass perhatikan dahulu bentang alam di lapangan. Bentang alam yang
memperlihatkan batuan yang tersingkap. Dari kejauhan kita dapat mengetahui
karakterisasi batuan dan kedudukan kemiringan batuan (struktur geologi).
Karakteristik
batuan antara lain adalah mengetahui perlapisan batuan. Perlapisan dapat tebal
atau tipis terlihat dari kejauhan. Namun, diperlukan pengukuran untuk dapat
menentukan besar ketebalan lapisan batuan (Gambar a)
Gambar a
Gambar di
atas : kenampakan fotomozaik singkapan. Gambar di bawah : interpretasi yang
dibuat dari foto dan penyelidikan singkapan.
Berdasarkan
gambar di atas, maka dapat diketahui profil lateral yang menunjukkan perubahan
secara vertikal. Perhatikan ada permukaan B-B’ yang menunjukkan bounding surface yang kemudian di
atasnya terjadi pengendapan yang menandakan kanal baru dimana lapisan di
atasnya menunjukkan pola downlap di atas permukaan.
Pada
pemetaan di lokasi tambang, maka prosedur yang sama dilakukan pada singkapan
yang terbentuk karena bukaan excavator. Jenjang tampang dari kejauhan akan
memperlihatkan perlapisan batuan yang menandakan variasi litologi. Singkapan
juga seringkali menjelaskan bentuk struktur geologi yang dapat dibaca dari
kejauhan.
Batuan
sedimen yang tersingkap memiliki ekspresi di permukaan bumi dengan mengikuti
pola lembah dan gunung. Perpotongan antara data geologi dan elevasi morfologi
(topografi) memberikan pola singkapan di lapangan. Pola singkapan dapat
menunjukkan kedudukan lapisan horizontal, vertikal, miring ke arah hulu, miring
ke arah hilir, dan kemiringan yang dikontrol oleh kemiringan lembah (Gambar b). Inilah yang disebut sebagai “Kaidah V” (V rules)
Gambar b
Pola singkapan mengilustrasikan Aturan “V”
Gambaran
dari hubungan antara perlapisan batuan dan topografi menunjukkan bahwa kondisi
pemukaan dapat mengubah pola sebaran singkapan di permukaan bumi. Diberikan
contoh secara ilustratif gambaran lapisan vertikal dan lapisan miring yang
dikontrol topografi (Gambar c).
Gambar c
Hubungan
antara kedudukan lapisan batuan dan topografi
0 komentar:
Posting Komentar