Senin, 25 Agustus 2014
POROSITAS
10.30
bro
No comments
Porositas
Porositas batuan (Φ) didefinisikan
sebagai perbandingan volume pori (volume pori-pori yang ditempati fluida)
terhadap volume total batuan. Dalam reservoir panasbumi dikenal dua macam
porositas, yaitu porositas antar butir dan porositas rekahan. Pada umumnya
reservoir panasbumi hanya memiliki porositas rekahan. Secara matematis
porositas dapat dituliskan sebagai berikut:
Porositas dapat diklasifikasikan
menjadi:
1. Porositas Primer, yaitu porositas yang terbentuk selama proses pengendapan
berlangsung. Dimana porositas jenis ini lebih seragam.
2. Porositas Sekunder, yaitu porositas yang terbentuk oleh proses-proses geologi
setelah pengendapan selesai. Porositas jenis ini relatif kurang seragam.
Porositas yang biasanya terdapat
dalam reservoir panasbumi adalah porositas sekunder, karena porositas ini
berupa rekahan-rekahan (fracture) yang timbul akibat proses geologi
seperti lipatan, sesar ataupun patahan. Porositas reservoir lapangan panasbumi
dihitung dengan mempertimbangkan tiga bentuk porositas, yaitu:
a. Porositas Fracture (Φf)
didefinisikan sebagai perbandingan volume fracture yang kurang teratur
dengan volume total batuan yang mengalami rekahan.
b. Porositas Matriks Batuan (Φm)
didefinisikan sebagai perbandingan volume antar butir dari matriks batuan
dengan volume bulk matriks batuan (tidak termasuk rekahan).
c. Porositas Bidang Fault (Φfp)
didefinisikan sebagai perbandingan volume bidang fault yang terbuka
dengan volume total bidang fault.
Peralatan logging akan
mengukur porositas total (Φt) yang kemudian dapat dihubungkan dengan
bentuk-bentuk porositasnya dengan mengikuti persamaan:
Keterangan:
= merupakan volume bidang fault dan
perbandingan dari volume total. Volume ini dapat dihitung dari ukuran
reservoir, ketebalan bidang fault dan banyaknya bidang fault yang
ada. fp V
= dapat berharga sangat tinggi jika
bidang fault-nya terbuka. Hal ini adalah normal, sebab bidang fault umumnya
terdiri dari hancuran batuan konglomerat dan rongga-rongga yang sangat
permeabel. Jika porositas bidang fault memiliki harga 50 % masih
dianggap normal. fp φ
Porositas matriks analog dengan
porositas pada batuan sedimen, pengukuran porositas dilakukan didalam
laboratorium dengan menganalisa sampel core. Pada batuan vulkanik
umumnya porositas matriks batuan relatif kecil, kurang dari 10 %. Porositas
rekahan sulit ditentukan dengan sampel core sebab sampel core tidak
dapat mencerminkan adanya pecahan batuan. Tetapi sebagai perkiraan, porositas
total reservoir dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2-2).
Porositas total batuan yang terekah dapat dihitung dengan persamaan:
Porositas dapat dibagi menjadi dua,
antara lain:
1. Porositas Total, yaitu
perbandingan antara volume ruang kosong baik yang saling berhubungan maupun
tidak berhubungan, dengan volume batuan seluruhnya.
2. Porositas Efektif, yaitu
perbandingan antara volume ruang kosong yang saling berhubungan dengan volume
batuan seluruhnya.
Harga porositas yang digunakan dalam
perhitungan adalah porositas efektif. Pada umumnya porositas rata-rata dari
sistem media berpori memiliki harga rata-rata antara 5-30 %.
0 komentar:
Posting Komentar