Lipatan atau fold
adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula membentuk lengkungan.
Selain itu, lipatan adalah lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan
yang arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan
bentuk lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.
Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav
dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti
antiklin.
Bentuk Antiklin
Siklin
merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke
suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah
ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.
Bentuk Sinklin
Perlipatan
Gaya-gaya tektonik akan
menyebabkan batuan penyusun kerak bumi, berada dibawah kondisi tertekan
(‘stressed’) yang pada akhirnya menyebabkan batuan akan berubah atau
terdeformasi. Batuan yang bersifat plastis terutama batuan sedimen
mula-mula akan terlipat membentuk lipatan
Perlipatan kulit batuan penyusun kulit bumi dapat berukuran regional
sampai dengan ukuran minor, Lipatan berukuran besar yang mencakup daerah
yang luas pada umumnya sekarang nampak sebagai permukaan lipatan yang
telah mengalami erosi terutama pada bagian tertinggi pada puncak-puncak
lipatan seperti pada kenampakan gambar berikut
Lipatan
pada kerak bumi akan membentuk lipatan antiklin dan lipatan siklin dan
jika pada permukaan lipatan memperlihatkan bidang kemiringan kesegala
arah yang dimulai dari titik puncak maka disebut ‘dome’/kubah, bentuk
yang demikian dapat dijumpai di daerah Sangiran Sragen Jawa Tengah,
sebaliknya bila kemiringan permukaaan bidang lipatan mengarah kesatu
titik pusat disebut lipatan cekungan.
Patahan
Hampir
semua batuan penyusun kulit bumi tidak lepas dari pengaruh stress yang
sangat kuat. Batuan yang ‘brittle’ (kaku’) sangat mudah patah dan putus
jika dibawah pengaruh gaya kompressi maupun tarikan, sehingga batuan
akan patah membentuk pegunungan Patahan.
Lapisan batuan penyusun kerak bumi yang mengalami patahan sebagaimana batuan yang mengalami perlipatan akan berubah menjadi Pegunungan Patahan, jika lapisan batuan mengalami patahan turun berjenjang maka akan membentuk Pegunungan Blok,
atau jika patahan tersebut bersekala kecil maka kenampakan patahan
berjenjang tersebut dapat diamati secara langsung di singkapan batuan,
terutama pada singkapan tebing-tebing jalan yang digali untuk perluasan
jalan atau pada tebing sungai tersingkap karena oleh kikisan arus air
pada tebing/dinding batuan sungai, seperti pada gambar berikut :
Oleh
karena permukaan batuan berhubungan langsung dengan faktor luar yang
cenderung mempengaruhi sifat fisik maupun kimiawi batuan sehingga
permukaan lapisan batuan yang terpatahkan, mengalami pelapukan dan
terkikis sehingga kenampakan bentuk patahan sebenarnya berjenjang
membentuk undak-undak patahan akan menjadi rata dan permukaan batuannya
dilapisi dengan soil atau tanah penutup.
Pada
daerah-daerah yang mempunyai susunan batuan yang berumur tua seperti
kondisi singkapan batuan yang ada di Sulawesi Selatan,tidak akan kita
jumpai lagi kenampakan ideal dari pada Pegunungan vokano/Gunungapi,
Pegunungan lipatan ataupun Pegunungan Blok yang pada awalnya dibentuk
oleh gunungapi, oleh karena pelapukan sudah berlangsung jutaan tahun.
Yang dapat kita jumpai hanyalah Jalur-jalur Pegunungan yang telah
mengalami proses denudasi atau menuju ke proses perataan menjadi Peneplain, bahkan
bagian bawah kaki lereng sudah ceenderung membentuk pedatan/plain
berupa dataran pantai, dataran banjir, bahkan dataran danau. Pada
singkapan batuannyasangat sulit dijumpai singkapan yang baik dan ideal.
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar