Batubara
Rasanya
hampir setiap orang pernah mendengar kata ini, ya, mulai dari anak –
anak hingga orang dewasa, orang di kota maupun orang di kampung rasanya
sudah pernah mendengar kata ini. Namun dari sekian banyak orang itu
tidak semuanya bisa menjawab pertanyaan apa itu batubara? dari mana
asalnya? apa gunanya? dan segudang pertanyaan lainnya yang berkenaan
dengan benda ini.
Batubara,
jika kita melihat dari segi bahasanya ada dua kata yang digunakan yakni
kata batu dan kata bara. Jika kita mendengar kata batu, maka asosiasi
pikiran kita akan mengarah pada sebuah benda padat yang keterdapatannya
sangat mudah ditemui di sekitar kita, bisa terserak di pinggir jalan,
bisa tertumpuk dalam material pembangunan rumah, pun bisa terhampar di
dasar sungai. Kata yang kedua, bara, kata ini akan membawa pikiran kita
pada sesuatu yang bersifat panas, berhubungan dengan api, dan dapat
membakar. Jika kita gabungkan dua kata tersebut tadi menjadi batubara,
dapatlah kita mengartikannya secara bebas sebagai suatu benda padat dari
alam yang memiliki sifat dapat membakar atau menyebabkan terbakar.
Dari sedikit
penjelasan diatas tentu saja tidak semuanya benar dan tidak pula
salah. Penjelasan diatas setidaknya telah memberikan sedikit gambaran
bahwa batubara itu
adalah benda padat, bukan cair, dan bukan pula benda gas, ini tentu
saja benar. Kemudian dari penjelasan tersebut juga kita menemukan bahwa
batubara
ini berasal dari alam dan bukan buatan manusia, ini juga arahan yang
benar. Selanjutnya peryataan bersifat membakar, hal ini juga mengandung
kebenaran bahasa sifat batubara memang dapat terbakar.
Nah, dari penjelasan – penjelasan dari segi bahasa tersebut tentunya akan memunculkan pertanyaan di benak kita apa sebenarnya batubara
itu. Ok, karena memang sesuai dengan judul diatas kita akan membahas
apa itu batubara dan hal lainnya yang berhubungan dengan ”emas hitam”
ini.
Batubara
didefinisikan sebagai “batu mudah terbakar mengandung lebih dari 50%
menurut beratnya dan lebih daripada 70% dari volume material karbonan
termasuk uap air yang melekat, terbentuk dari pemadatan dan indurasi
berbagai tanaman berubah tetap sama dengan yang di gambut Perbedaan
jenis. bahan tanaman (jenis), dalam metamorfosa derajat (pangkat), dan
dalam kisaran pengotor (grade) merupakan ciri khas dari batubara dan
digunakan dalam klasifikasi … “(Bates dan Jackson, 1987). Lebih lanjut baca disini.
Batubara
merupakan benda padat yang terbentuk dari sisa – sisa tumbuhan yang
terendapkan dan terpendam di dalam tanah berjuta – juta tahun lamanya,
karena pengaruh tekanan dan panas atau tekanan saja berubah menjadi
padat, berwarna coklat sampai hitam dan bersifat cukup mudah untuk
terbakar. (dikompilasi dari berbagai sumber).
Demikianlah sedikit penjelasan apa itu batubara. Berikutnya akan kita kupas sedikit lebih dalam lagi mengenai material penyusun batubara dan jenis-jenis batubara.
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya
yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi
dalam lima kelas, secara berurutan kita mulai dari yang memiliki nilai
kalor paling rendah: gambut, lignit, sub-bituminus, bituminus, dan
antrasit.
- Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
- Lignit atau batubara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
- Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak
air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien
dibandingkan dengan bituminus.
- Bituminus mengandung 68 – 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batubara yang paling banyak ditambang di Australia.
- Antrasit adalah kelas batubara
tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung
antara 86% – 98% unsur karbon dengan kadar air kurang dari 8%.
Hampir seluruh pembentuk
batubara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk
batubara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
- Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
- Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari perioda ini.
- Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batubara
berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan
biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
- Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian
hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah,
semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis
Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun
utama batubara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.
- Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini.
Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam
satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara
umum, kurang dapat terawetkan.
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar