1. Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat Propinsi Jambi dengan luas wilayah sekitar 7.160 km2. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º 27’ sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º 55’ Lintang Selatan.
2. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci di sebelah Barat.
3. Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 M dpl, di mana sekitar 87,70 persen di antaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 M dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-Das) Sungai Batang Tebo. Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar antara 0 – 8 persen (92,28 persen).
4. Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis dengan temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26,7° C.Curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2004 berada di atas rata-rata lima tahun terakhir yakni sejumlah 2398,3 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 176 hari atau rata rata 15 hari per bulan dan rata rata curah hujan mendekati 200 mm per bulan
B. Demografi
Secara administratif, Kabupaten Bungo yang berpenduduk 381.221 jiwa (akhir tahun 2005), terdiri dari 17 kecamatan yang meliputi 13 kelurahan dan 124 desa. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Pasar Muara Bungo, Rimbo Tengah, Bungo Dani, Bathin III, Tanah Tumbuh, Rantau Pandan, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Limbur Lubuk Mengkuang, Pelepat Ilir, Muko-Muko Bathin VII, Bathin II Babeko, Tanah Sepenggal Lintas, Jujuhan Ilir, Bathin III Ulu dan Bathin II Pelayang.
- Bahan Galian Golongan A (Batu Bara)
- Lokasi : Kecamatan Rantau Pandan; cadangan terukur : 30.02 juta ton
- Lokasi : Kecamatan Jujuhan; cadangan hipotetik : 113,55 juta ton
- Lokasi : Kecamatan Muara Bungo; cadangan terukur 9,75 juta ton
Adapun peluang investasi yang masih terbuka untuk pertambangan batubara meliputi penggalian dan pemasaran batubara yang masih belum diusahakan dan pembangunan industri yang menggunakan bahan baku batubara.
- Bahan Galian Golongan B (Emas)
- Bahan Galian Golongan C
- Energi
Industri yang bisa ditawarkan kepada investor untuk investasi di Bidang Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Bungo meliputi antara lain :
- Industri Crumb Rubber di Wilayah Kecamatan Pelepat
- Industri Moulding dan Meubel di Wilayah Kecamatan Muara Bungo.
- Industri Hilir Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) menjadi barang jadi (minyak sawit).
Jenis-jenis kayu potensial meliputi meranti (shorea sp), keruing (dipterocarpus sp), mersawa (anipsetera sp), balam (payena sp), kempas (koompassia malaccensis), keranji (diallium sp), medang (litsea firma hook F. Dehaasia), kulim (scorodocarpus borneosis Becc) dan tembesu (fagraea sp).
Potensi kayu yang ada diperkirakan mencapai 1.356.000 m3. produksi kayu bulat dan kayu gergajian tahun 2002 adalah sebagai berikut:
- Kayu Bulat (log) eks HPH : 16.314 m3.
- Kayu olahan gergajian / sawn timber : 1.700 m3, dan
- Kayu olahan gergajian / sawn tiber eks sawmill rakyat 9.916 m3.
0 komentar:
Posting Komentar