Batubara merupakan sumber energi yang sangat baik. Batubara memasok sejumlah besar listrik yang dikonsumsi di Dunia. Proses termokimia dari gasifikasi batubara memecah batubara ke elemen dasar seperti karbon, oksigen, hidrogen, dan belerang - yang menentukan jumlah energi batubara.
Karbon
Karbon merupakan unsur utama batubara. Karbon juga merupakan sumber utama dari panas dalam batubara. Karbon menghasilkan sekitar 14.500 BTU per pound karbon. Karbon merupakan non-logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "C" dan memiliki berat atom 12,011 unit massa atom. Karbon memiliki dua volume atom. Bentuk alami karbon adalah padat. Titik leburnya adalah 3.823 derajat Kelvin, 3.550 derajat Celcius. Titik didih karbon adalah 4.300 derajat Kelvin, 4.027 derajat Celcius. Namun, titik jenuh karbon memiliki karakter spesifik. Karbon berubah dari padat menjadi gas secara langsung dan cepat.
Hidrogen
Jumlah Hidrogen sekitar 5 persen dari komposisi batubara dan merupakan gas utama yang diekstrak selama proses gasifikasi. Hidrogen merupakan non-logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "H" dan memiliki berat atom 1,0079 unit massa atom. Hidrogen terdiri dari satu elektron dan satu proton, tidak berisi neutron. Hidrogen adalah elemen paling ringan di alam semesta --- atomnya menyusun lebih dari 90 persen alam semesta. Keadaan alami hidrogen adalah gas. Titik lelehnya 14,01 derajat Kelvin, -259,14 derajat Celcius. Titik didih Hidrogen adalah 20,28 derajat Kelvin, -252,87 derajat Celcius. Hidrogen tidak berwarna, mudah terbakar dan cepat bereaksi dengan oksidan. Hidrogen memiliki banyak kegunaan. Hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket. Hidrogen menghasilkan sekitar 65.000 BTU per pound.
Oksigen
Semakin tinggi jumlah oksigen dalam batubara semakin rendah kemampuan pemanasan batubara. Oksigen sangat reaktif dengan hampir semua unsur lainnya --- dengan pengecualian untuk gas mulia. Gasifier modern menggunakan oksigen sebagai lingkungan yang terkendali untuk batubara --- mengakselerasi oksigen untuk suhu dan tekanan tinggi. Dalam lingkungan ini, molekul batubara pecah dan reaksi kimia dimulai --- menghasilkan karbon monoksida, hidrogen dan campuran gas lainnya. Oksigen merupakan non- logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "O" dan memiliki berat atom 15,9994 unit massa atom. Keadaan alami oksigen adalah gas. Oksigen memiliki titik leleh 54,8 derajat Kelvin, -218,3 derajat Celcius. Titik didih oksigen adalah 90,2 derajat Kelvin, -182,9 derajat Celcius. Oksigen tidak berwarna dan tidak berbau. Oksigen adalah unsur tak-beracun dalam keadaan normal. Oksigen juga digunakan sebagai oksidan bahan bakar roket.
Sulfur
Jumlah sulfur dalam batubara hanya 1 sampai 2 persen dari berat batubara. Sulfur menghasilkan sekitar 4.000 BTU per pound. Jumlah ini kecil bila dibandingkan dengan karbon dan hidrogen yang masing-masing menghasilkan 14.500 dan 65.000 BTU. Sulfur merupakan non-logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "S" dan memiliki berat atom 32,06 unit massa atom. Keadaan alami Sulfur adalah padat. Sulfur memiliki titik leleh 388,4 derajat Kelvin, 115,2 derajat Celcius. Titik didih Sulfur adalah 717,9 derajat Kelvin, 444,7 derajat Celcius. Sulfur berwarna kuning, berbau, dan rapuh. Sulfur tunggal memiliki toksisitas rendah. Namun, karbon disulfida, sulfida hidrogen dan sulfur dioksida adalah senyawa sulfat beracun. Sulfur tidak larut dalam air tetapi larut dalam karbon disulfida.