Senin, 25 Juni 2012
WAMEN BICARA
00.22
bro
No comments
Fund for Peace (FFP) dalam situsnya http://www.fundforpeace.org/, Senin (18/6/2012) merilis Indonesia masuk dalam Negara-negara gagal di dunia. FFP menempatkan Indonesia pada urutan ke-63 bersama dengan Negara Gambia dari 178 negara sebagai negara gagal.
“Setalah saya buka situsnya dan saya pelajari ternyata ada 178 negara dimasukkan didalam list itu, tetapi list itu bukan list negara yang akan gagal, karena didalamnya ada Amerika, German dan ada berbagai macam negara, itu artinya negara yang dievaluasi, cuma dalam mengatakannya, judulnya, berapa jauhnya dari negara yang bisa gagal, dia urutkan dari 1 sampai 178 negara dan Indonesia posisinya berada diurutan yang ke 63 untuk mencapai gagal. Jadi betapa susahnya kita harus gagal karena harus melalui 63 step lagi baru bisa gagal,” tutur Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini saat menyapaikan keynote speechnya pada peresmian penyaluran perdana gas Lapangan Terang Sirasun Batur, Blok Kangean untuk pembeli domestik, Jumat (22/6/2012).
Olah karena itu, lanjut Rudi, “ini artinya tidak gagal, jadi harusnya kita balik saja judulnya, berapa jauh kita menjadi nomor 1 di dunia, dibalik, dari 178 ternyata posisi kita 115 menjadi negara nomor satu keberhasilannya begitu, kita tinggal pilih mau dikatakan 63 dari posisi gagal atau mau dikatakan 115 dari dari posisi sangat berhasil”.
"Jadi ini bukan sesuatu, ini just info saja tapi bukan menyatakan Indonesia adalah negara gagal,” tegas Rudi.
FFP memberikan peringkat 178 negara gagal ini diurutkan berdasarkan 12 indikator, yakni sosial, ekonomi, dan politik, dan lebih dari 100 sub-indikator. Ini termasuk isu-isu seperti pembangunan tidak merata, Legitimasi Negara, dan HAM. Setiap indikator dinilai pada skala 1-10, berdasarkan analisis dari jutaan dokumen tersedia untuk publik, data kuantitatif lainnya, dan penilaian oleh para analis.
Dijelaskan Rudi, dari 12 indikator yang dipakai untuk mencapai range 1-178, ada 3 indikator yang relatif rendah untuk Indonesia yaitu, pertama masalah demografi artinya pertumbuhan penduduk Indoensia sangat tinggi, kedua munculnya ketidakstabilan keamanan. (SF)
“Setalah saya buka situsnya dan saya pelajari ternyata ada 178 negara dimasukkan didalam list itu, tetapi list itu bukan list negara yang akan gagal, karena didalamnya ada Amerika, German dan ada berbagai macam negara, itu artinya negara yang dievaluasi, cuma dalam mengatakannya, judulnya, berapa jauhnya dari negara yang bisa gagal, dia urutkan dari 1 sampai 178 negara dan Indonesia posisinya berada diurutan yang ke 63 untuk mencapai gagal. Jadi betapa susahnya kita harus gagal karena harus melalui 63 step lagi baru bisa gagal,” tutur Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini saat menyapaikan keynote speechnya pada peresmian penyaluran perdana gas Lapangan Terang Sirasun Batur, Blok Kangean untuk pembeli domestik, Jumat (22/6/2012).
Olah karena itu, lanjut Rudi, “ini artinya tidak gagal, jadi harusnya kita balik saja judulnya, berapa jauh kita menjadi nomor 1 di dunia, dibalik, dari 178 ternyata posisi kita 115 menjadi negara nomor satu keberhasilannya begitu, kita tinggal pilih mau dikatakan 63 dari posisi gagal atau mau dikatakan 115 dari dari posisi sangat berhasil”.
"Jadi ini bukan sesuatu, ini just info saja tapi bukan menyatakan Indonesia adalah negara gagal,” tegas Rudi.
FFP memberikan peringkat 178 negara gagal ini diurutkan berdasarkan 12 indikator, yakni sosial, ekonomi, dan politik, dan lebih dari 100 sub-indikator. Ini termasuk isu-isu seperti pembangunan tidak merata, Legitimasi Negara, dan HAM. Setiap indikator dinilai pada skala 1-10, berdasarkan analisis dari jutaan dokumen tersedia untuk publik, data kuantitatif lainnya, dan penilaian oleh para analis.
Dijelaskan Rudi, dari 12 indikator yang dipakai untuk mencapai range 1-178, ada 3 indikator yang relatif rendah untuk Indonesia yaitu, pertama masalah demografi artinya pertumbuhan penduduk Indoensia sangat tinggi, kedua munculnya ketidakstabilan keamanan. (SF)
0 komentar:
Posting Komentar