Rabu, 27 Juli 2011
LAPORAN EKSPLORASI
08.24
bro
No comments
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dusun Apung Kecamatan Bathin III ULu Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi batubara, hal ini ditandai telah beroperasinya sejumlah perusahaan tambang di wilayah Kabupaten Bungo diantaranya PT. Kuansing Inti Makmur yang berlokasi di kecamatan Jujuhan , PT. Tambulun Pangian Indah yang berlokasi di jujuhan, PT. Tanjung Batang Asam yang berlokasi di jujuhan, PT. Nusantara Termal Coal yang berlokasi di Rantau Pandan, PT. Basmal Utama Nusantara yang terletak di Kecamatan Pelepat, PT. Andalas Nusa Indah di Kecamatan Pelepat, PT. Duta Bara Nusantara yang berlokasi di Rantau Pandan dan lain-lain. maka dipandang perlu untuk melakukan penilaian di lokasi yang mungkin memiliki potensi batubara. Penyelidikan Perpanjangan eksplorasi pada Kuasa Pertambangan CV. Beruang Putih yang akan dilaksanakan berdasarkan Surat Keterangan Izin Penyelidikan Umum Nomor 545/ 390/ DPELH, tanggal 12 Mei 2007 dengan luas wilayah 3.000 (tiga ribu) hektar yang terletak di Bathin III Ulu berdasarkan ploting Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagian wilayah dan titik koordinat masuk kedalam hutan produksi (HP) CV. Beruang Putih melakukan pengurangan titik koordinat dan berdasarkan permohonan Pemerintah Daerah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Bungo Nomor 264/ DPELH Tahun 2008 tanggal 10 Juni 2008 Tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksplorasi Batubara Kepada CV. Beruang Putih seluas 2000 (dua ribu) hektar yang terletak di Dusun Apung Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Kemudian CV. Beruang Putih, kemudian perusahaan sudah melakukan peningkatan Akta Notaris dari perusahaan commaditer menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan Keputusan Bupati Bungo Nomor 369/ DESDM Tahun 2009 Tentang Persetujuan Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batubara Kepada PT. Beruang Putih dengan luas wilayah 2000 (dua ribu) hektar. Serta dengan teliti pihak PT. Beruang Putih memperkecilkan titik koordinat pada areal PETA Kuasa Pertambangan Eksplorasi dengan alasan tidak memasuki hutan produksi, hutan lindung maka PT. Beruang Putih mengajukan permohonan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bungo mengeluarkan Keputusan Bupati Bungo Nmor 271/ DESDM tahun 2011 pada tanggal 7 Juni 2011 tentang Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batubara kepda PT. Beruang Putih dengan luas area 375 (tiga ratus tujuh puluh lima) hektar yang terletak di Dusun Apung Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. dengan kepemilikan tambang sudah berubah di akta pendirian dan jual beli. dimana pemilik lama pepie dengah dengan saham 150 lembar dan sudah dijualkan kepada budi oktavia dan Ahmad Tarmizi, saham 100 lembar kepemilikan syofiuddin achmad dijualkan kepada Heriman (acai) pengusaha asal pekanbaru dengan akta perubahan di NOTARIS WENDY, SH. Mkn
1.2 Maksud Dan Tujuan
Adapunm maksud dilakukannya kegiatan pemetaan dan pemboran adalah untuk memperoleh data – data Litologi terutama yang menyangkut ketebalan, penyebaran dan jumlah seam serta melakukan pengambilan sample batubara. Tujuannya adalah untuk mengetahui cadangan mineable / layak untuk ditambang yang ada untuk ditambang. Adapun pendekatan metode yang dilakukan meliputi “ output hunting” yang terdiri dari pemetaan pencarian singkapan batuan maupun singkapan non batubara, melakukan pengukuran kedudukan perlapisan batuan, serta pemboran/ drilling untuk mendapatkan coring batubara sehingga diharapkan dapat memilih dan menentukan daerah yang prospek untuk dapat dilakukan eksplorasi lanjutan lanjutan / detail dengan adanya area yang memperlihatkan potensi sebaran, jumlah seam / lapisan dan cadangan batubara yang cukup baik. Selanjutnya hanya pada daerah sebaran formasi batuan pembawa batubara tersebut, yang akan diteliti secara lebih mendalam dan terperinci seta berkesinambungan agar dapat ditemukan daerah yang layak untuk ditambang (mineable)
1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah
1. Lokasi penelitian dapat ditempuh dari kota Jambi – Muara Bungo selama + 4 Jam kemudian dari Kota Bungo – Kecamatan Bathin III Ulu melalui perjalanan darat + 1 jam yaitu jalan kecamatan muko-muko bathin VII kecamatan rantau pandan, dan kecamatan bathin III Ulu
2. Kecamatan Bathin III Ulu – Lokasi (Dusun Karak Apung), ditempuh dengan waktu 30 (tiga puluh) menit melalui jalan Dusun Karak Apung melewati Kampung Transmigrasi dan sekitarnya terus dilanjutkan ke lokasi. Jalan Jambi dan Jalan ke lokasi PT. Beruang Putih
1.4 Anggota Tim Dan Waktu Pelaksanaan
Adapun anggota tim Eksplorasi dari Perusahaan terdiri dari :
- Koordinator : 2 Orang
- Wellsite Geologist : 2 Orang
- Operator Bor : 3 Orang
- Tenaga Lokal : 7 Orang dan 2 Orang penjaga malam
Waktu Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
- Tahap 1 : melakukan pemboran dengan menggunakan mesin Jacro – 200 yang disewa dari perusahaan jasa pengeboran, dimulai tanggal 4 Februari 2011 s/d 21 April 2011.
- Tahap 2 : dilanjutkan dengan pemetaan secara detail singkapan batubara dan melakukan pemboran lanjutan tanggal 22 April 2011 s/d 1 Juli 2011.
dan untuk Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
• Kompas geologi
• Palu
• GPS Garmen
• Lup / lensa pembesar
• Meteran gulung
• Kamera
• Kalkulator
• Buku catatn lapangan
• Alat – alat tulis
• Kantong plastik sampel
• Sekop, cangkul, pahat, ember, linggis (untuk pembuatan sumur dan paritan uji).
• Mesin Bor JACRO 175 MESIN GREVES.MENGGUNAKAN RANTAI, SYSTEM HYDROLIC, KEDALAMAN 100 - 120 METER
Gambar-1. Peta Lokasi Daerah Penyelidikan
KOORDINAT CV. BERUANG PUTIH
- Dusun : Apung
- Kecamatan : Bathin III Ulu
- Kabupaten : Bungo
- Provinsi : Jambi
- Bahan Galian : Batubara
- Luas : 2.000 ( dua ribu ) hektar.
-
No Titik GARIS BUJUR GARIS LINTANG
o ‘ “ BT o ‘ “ LS
1 101 47 38,97 BT -01 37 6,99 LS
2 101 50 57,99 BT -01 37 6,99 LS
3 101 50 57,99 BT -01 38 17,5 LS
4 101 49 57,99 BT -01 38 17,5 LS
5 101 49 57,99 BT -01 39 5,8 LS
6 101 47 38,97 BT -01 39 5,8 LS
KOORDINAT PT. BERUANG PUTIH
- Dusun : Karak Apung
- Kecamatan : Bathin III Ulu
- Kabupaten : Bungo
- Provinsi : Jambi
- Bahan Galian : Batubara
- Luas : 375 ( tiga ratus tujuh puluh lima ) hektar.
-
No Titik GARIS BUJUR GARIS LINTANG
o ‘ “ BT o ‘ “ LS
1 101 47 39,22 BT -01 38 37,19 LS
2 101 49 57,72 BT -01 38 37,19 LS
3 101 49 57,72 BT -01 39 5,62 LS
4 101 47 39,22 BT -01 39 5,62 LS
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
2.1 Geologi Regional
Berdasarkan peta geologi regional, lokasi PT. Beruang Putih termasuk dalam Formasi diendapkan dalam kondisi peralihan, dimana bagian bawah formasi menunjukan lingkungan daratan yang diendapkan pada Kala Oligosen Akhir, sedangkan bagian atas formasi diendapkan dalam lingkungan laut pada Kala Miosen Bawah. Formasi Mumpun Pandan : terdiri dari litologi batu lempung, batupasir dan batubara. Perusahaan ini berdekatan dengan beberapa perusahaan diantaranya :
• PT. Tambulun Panual Jaya
• PT. Bukit Balai Jaya
• PT. Bukit Petai Indah
• PT. Beringin Coal Persada
• PT. Pedas Bungo Perkasa
Tektonik Regional
Sistem endapan Tersier di Cekungan Sumatera Tengah dan Cekungan Sumatera Selatan telah diteliti oleh beberapa pakar geologi terutama ahli-ahli geologi
Kedua cekungan ini dipisahkan oleh Tinggian Kampar yang menerus ke arah Barat sebagai Zona Pegunungan Tiga Puluh. Daerah sebelah Barat dari kedua cekungan sedimentasi di jalur (zona) pegunungan Bukit Barisan, dimana cekungan sedimentasi di jalur ini biasanya disebut sebagai Cekungan Intramontana.
Penelitian dicekungan Intramontana telah dilakukan oleh beberapa ahli geologi, diantaranya dicekungan Ombilin oleh Koessoemadinata dan Matasak (1981) dan Koning (1985).
Dusun Apung terletak pada zona pegunungan Tiga Puluh serta sejalur dengan cekungan Ombilin, pola sesar Rantau Pandan dan sekitarnya memperlihatkan arah Barat Laut – Tenggara dan Barat Daya – Timur Laut, pola ini searah dengan pola sesar Semangko, beberapa sesar berarah Barat – Timur, kemungkinan sebagai pola sesar yang ada pada batuan dasar (pra - tersier).
Secara umum pola struktur geologi Dusun Apung berarah Barat Laut – Tenggara dan Barat Daya – Timur, struktur geologi berupa lipatan dan sesar (patahan).
Penarikan struktur geologi didasarkan kepada data struktur geologi yang berupa zona sesar, kekacauan kedudukan lapisan dan sesar-sesar minor, zona hancur dan breksiasi, perubahan kemiringan batuan (dip) yang mencolok, dan analisis kelurusan dari peta Topografi.
Lipatan
Kedudukan lapisan di bagian utara pada umumnya mempunyai jurus Barat Daya – Timur Laut dengan kemiringan lapisan antara 180 – 340 ke arah tenggara, jurus perlapisan berarah Selatan – Utara dengan kemiringan lapisan (dip) antara 220 – 420 ke arah Timur.
Kedudukan lapisan batuan dibagian Selatan dimana bagian ini ditempati oleh Satuan Batu pasir – konglomeratan pada umumnya mempunyai jurus Tenggara – Barat Laut dengan kemiringan 110 – 300 ke arah Timur Laut, struktur lipatan berupa sinklin (3 buah), yang merupakan lipatan-lipatan kecil dan terletak di antara sesar-sesar mendatar.
Sinklin
Struktur sinklin di daerah penyelidikan terdapat pada kedua satuan batuan sedimen, sinklin pada satuan batu pasir – konglomerat, sedangkan pada satuan batu lempung – batubara terdapat di sungai sinklin, sumbu ketiga sinklin berarah Timur Laut- Barat Daya, kemiringan sayap – sayap sinklin, adalah 120 – 200 (sayap Tenggara) dan 440 (sayap Barat Laut).
Antiklin
Struktur antiklin dijumpai pada satuan batu lempung – batubara denan sumbu lipatan berarah Tim,ur Laut – Barat Daya. Antiklin di sungai Batang Apung mempunyai kemiringan sayap sebesar 190 (sayap Tenggara), sedangkan kemiringan sayap-sayap antiklin pada anak-anak sungai Batang Apung adalah 100 – 130 (sayap Tenggara) dan 100 (sayap Barat Laut).
Sesar Patahan
Struktur sesar yang dijumpai di daerah Dusun Apung berupa sesar normal dan sesar mendatar, dimana kerapatan sesar adalah 3 – 4 sesar per km2 dibagian utara dan 1 – 2 sesar per km2 dibagian Selatan. Struktur geologi berupa sesar-sesar normal dan sesar mendatar yang ditemukan terbentuk oleh kekuatan gaya tekan dari ketiga arah yang berbeda dalam ruang 3 dimensi. Harding (1974) telah membuat model terbentuknya struktur-struktur perlipatan dan patahan-patahan akibat penekanan yang dikenakan pada suatu benda dengan arah gaya yang tidak tegak lurus terhadap benda itu. Dengan ada gejala sesar ini di harapkan dapat terjadi perubahan kualitas dari batubara yang terkena gejala sesar tersebut.
2.2 Keadaan Daerah Penyelidikan
2.2.1 Sosial Demografi
Lokasi penelitian termasuk dalam wilayah Dusun Apung, Kecamatan Bathin III Ulu, mayoritas penduduk merupakan suku Jambi / Melayu, Pekerjaan penduduk pada umumnya berkebun karet, bercocok tanam padi dan berburu.
2.2.2 Tata Guna Lahan
Tata guna lahan daerah penyelidikan seluruhnya berupa, hutan karet, ladang penduduk yang ditanami pohon karet, pohon sawit, sebagian ditanami padi musiman.
2.2.3 Flora Dan Fauna
Jenis flora yang terdapat di lokasi penyelidikan berupa semak belukar, pohon karet, ladang padi dan palawija, sedangkan fauna terdiri dari babi, monyet, biawak dan ular.
2.2.4 Marfologi
Daerah penyelidikan merupakan wilayah dengan bentuk morfologi berupa perbukitan bergelombang sedang hingga kuat yang terletak pada ketinggian berkisar 120 – 180 meter dari permukaan laut.
BAB III
HASIL PENYELIDIKAN
3.1 Geologi Daerah Penyelidikan
Daerah penelitian tersusun oleh litologi :
- Batupasir : berwarna abu-abu hingga abu-abu terang, berbutir halus hingga sedang, menyudut tanggung, pemilahan buruk, kemas terbuka, kompak dan keras.
- Batulempung : berwarna abu-abu hingga abu-abu kecoklatan, sedikit pasiran lunak, plastisitas tinggi.
- Batulanau : berwarna abu-abu hingga abu –abu kehijauan, kompak dan keras.
- Batubara : berwarna hitam kusam sampai hitam mengkilap, gores coklat, kilap dull, bright banded 40%, pecahan sub conciodal, agak keras, membentuk laminasi dengan ketebalan sampai 3 - 4 m.
- Endapan vulkanik : sebagai selaras bantuan termuda di daerah penyidikan yang diendapkan secara tidak selaras menutupi endapan dibawahnya dengan topografi tidak teratur. Terdiri dari breksi vulkanik / lahar dengan fragmen batuan beku (andesit) ukuran kerikil sampai boulder warna abu-abu hingga abu-abu kehitaman, keras, menyudut-menyudut tanggung, dengan masa dasar pasiran ukuran kasar sampai sangat kasar.selain itu ditemukan konglomerat, dengan flagmen andesit membundar-membundar tanggung, masa dasar pasiran. Endapan vulkanik tersebar hampir keseluruhan menutupi daerah penyelidikan kurang lebih 65 % dari luas daerah.
3.2 Keadaan Batubara di Daerah Penyelidikan
Pada kegiatan mapping di Kuasa Pertambangan Eksplorasi PT. Beruang Putih ditemukannya singkapan batubara yang muncul ke permukaan karena lapisan batubara yang lebih tua telah ditutupi secara tidak selaras oleh endapan breksi vulkanik, sehingga pada morfologi tinggi berupa perbukitan hanya dijumpai singkapan black sheel breksi vulkanik dan konglomerat sedangkan dibeberapa tempat berupa morfologi rendah dijumpai endapan sedimen berupa batulempung dan batupasir.
Singkapan batubara yang muncul ke permuikaan berada di KP PT. Beruang Putih bagian selatan dan baratlaut yang dibuat dengan test pit dengan koordinat S 01 o 38 ‘ 35” Pada bagian selatan ditemmukan 2 (dua) belah singkapan dengan pola jurus perlapisan batubara berkisar N 295o E dengan kemiringan berkisar 9o – 12o ke arah timurlaut, sedangkan batubara pada bagian baratlaut diluar penyeledikan mempunyai pola jurusperlapisan batubara berkisar N 275o – 330o E dengan kemiringan berkisar antara 8o – 10o ke arah timurlaut dengan ketebalan batubara secara keseluruhan berkisar 3 m – 4 , (lihat tabel). Secara umum batubara berwarna hitam kecoklatan, kilap dull, goresan coklat, bright banded 40%, dengan banyak parting resin sampai 10 cm. singkapan selanjutan lebih dekat lagi S 01 o 38 ‘ 32,7” dengan elevasi 156 m Pengambilan contoh batubara secara chanel samling, untuk keperluan analisis kualitas secara kimia dilakukan dengan pembuatan sumuran uji atau test pit dan puritan didapatkan contoh
Hasil analisis beberapa contoh batubara adalah sebagai berikut :
• Total Moisture (ar) : 1,20 – 11,42 %
• Inherent Moisture (ad) : 12,43 – 26,38 %
• Ash (ad) : 2,29 – 18,69 %
• Volatile matter (ad) : 51,20 – 35,76 %
• Fixed carbon (ad) : 26,52 – 39,46 %
• Sulfur (ad) : 0,20 – 1,72 %
• Cal. Value (gross) (ad) : 6766 – 7171 kcal/kg
Dan berdasarkan hasil laboratorium sucofindo dengan sertifikat nomor 21419/ DBBPAB november 2008
• Total Moisture (ar) : 3.1 %
• Ash content (adb) : 8.8 %
• Volatile matter (adb) : 55.8 %
• Fixed carbon (adb) : 32.9 %
• Sulfur (adb) : 0.51 %
• Cal. Value (gross) (adb) : 7653 kcal/kg
• HGI : 27
Batubara di Dusun Apung tergolong kedalam jenis :Black Coal”
COAL MAPPING RESULT IN APUNG VILLAGE AREA AND SURROUNDINGS, PT. BERUANG PUTIH (PERIODE FROM 4 FEBRUARI -1 JULI 2011)
No Sta No Kordinat UTM Attitude Elevation (m) Coal Thinckness (m) Parting Thinckness (m) Lithology Description Coal Outcrop
Location
mE mE N…oE ….o
Ply Total Parting Total
1 OC BP 01 RSHS RSHS 295 15 122 1,5 > 1 Soil Soil, brown, gravel andest Ladang penduduk
> 3,9 Coal Coal, blck, stear, brown, bright 50%, banded, MH, sub-concoidal, MW, abundant cleat
2 OC BP 02 RSHS RSHS 295 13 190 > 1 Soil Soil, brown, gravel andest Hutan Karet
> 4 Coal Coal, blck, stear, brown, bright 50%, banded, MH, MW, banded, resin
3 OC BP 03 RSHS RSHS 330 10 103 1.5 Soil Soil, brown, boulder, andest Anak limbat
0.4 Mudston Mudstone, brown, soft
0.25 Carb, Mudstone Brown, dark brown, soft
0.3 Coaly Mdstone Dark brown
1 Coal Coal, black, brown, streak brown, bright 50%, MH, MW, banded, resnous
0.1 Resinous Resin, bright, brown
1 - Coal Coal black, brown
0.1 Mudstone Brownish grey
> 3 Coal Coal, bright 50%
> 2.5
4 OC BP 04 RSHS RSHS 326 9 102 > 0.5
> 3 Coal Coal, black, brown, streak brown, bright 50%, MH, MW, banded, resnous Anak limbat
5 OC BP 05 RSHS RSHS 275 11 100 > 0.5 Soil, brown, gravel andest
> 4 Coal Coal, black, brown, streak brown, bright 50%, MH, MW, banded, resnous Anak Sungai Jujuhan
Selain pemetaan singkapan batubara dilakukan pula pemetaan batuan lain dan endapan breksi vulkanik. Beberapa singkapan non batubara yang bisa diukur dan ditampilkan dalam laporan ini.
3.3 Kegiatan Pengeboran
Pemboran batubara dilakukan untuk mengetahui ketebalan, pengapit atas atau bawah dari batubara serta statigrafi secara vertikal. Selama kegiatan eksplorasi pendahuluan telah dilakukan kegiatan pengeboran sebanyak 5 (lima) titik lubang bor dengan kedalaman berbeda-beda. Pemboran batubara diusahakan pada posisi downdip lapisan batubara berdasarkan data hasil mapping.
Beberapa test pit yang dilakukan oleh perusahaan tetangga PT. Beruang Putih
Beberapa blacksheel dan batubara yang diangkat dari test pit
3.3.1 Bor DH-01
Pemboran DH-01 sampai pada kedalaman 27.5 meter. Berdasarkan hasil bor pada titik DH-01 ditemukannya lapisan batubara dengan ketebalan 3 meter dan dibatasi dengan interburden berupa blacksheel atau clay dan secara keseluruhan pada titik DH-01 lebih dominan litologi batupasir dan breksi.
3.3.2 Bor DH-02
Pemboran DH-02 sampai pada kedalaman 70 meter. Lapisan konglomerat (gravel) yang ditemukan relatif tipis yaitu dan tidak ditemukan batubara dalam keadaan ekonomis tapi batubara dengan tebal cm ceam-100, Seam-150, Seam-200 dan Seam-250 mempunyaiu ciri-ciri batubara yang relatif sama yaitu : Batubara warna hitam kecoklatan, agak keras, umumnya kusam dan sebagian bright banded/lapisan tipis mengkilat mengikuti struktur lapisan 40%, sub concaidal, banyak mengandung resin dan dibeberapa bagian struktur kayu masih tampak.
3.3.3 Bor DH –03
Pemboran DH –03 sampai pada kedalaman 40,5 meter. Pada titik ditemukan lapisan batubara dengan ketebalan 3,5 meter
3.3.4 Pemboran DH – 04
Pemboran DH –04 sampai pada kedalaman 35,5 meter. Pada titik ini ditemukan ditemukannya lapisan batubara dengan tebal 4 meter
3.3.5 Bor DH –05
Pemboran DH –05 samai pada kedalaman 30 meter. Pada titik DH –05 sangat didominasi litologi ditemukan batubara dengan ketebalan 3,4 meter
3.4 Kendala Kegiatan Pemboran di Kuasa Pertambangan PT. Beruang Putih
• Areal lokasi pengeboran masih hutan yang belum terjamah oleh penduduk setempat
• Moving alat dikendalakan oleh jalan yang belum begitu bagus
• Kurang mengerti penduduk lokal dalam mencari sumber air untuk pengeboran batubara tersebut
• Lebih efektif menggunakan alat berat untuk melakukan test pit daripada membuat sumur diakibatkan bebatuan yang sulit ditembus dengan cangkul dan linggis
• Perlu melakukan land clearing memastikan lebih detil keberadaan tanah yang berisikan batubara
3.5 Rencana Kerja Selanjutnya
Mengurus Perizinan ke instansi pemerintah (Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bungo) yaitu peningkatan perizinan dari izin usaha pertambangan eksplorasi menjadi Izin usaha Pertambangan Operasi Produksi ,
BAB IV
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penyelidikan geologi baik pemetaan dan pemboran pada daerah konsesi Kuasa Pertambangan PT. Beruang Putih dapat disimpulkan bahwa lokasi terdapat kandungan batubara sesuai dengan arah / jalur batubara dari singkapan singkapan yang ada dan data singkapan dari perusahaan tetangga dan dapat dikatakan bahwa PT. Beruang Putih merupakan satu hamparan dengan perusahaan lainnya seperti PT. Tambulun Panual Jaya dengan ketebalan batubara 4 s/d 6 meter dengan nilai kalori 7550 yang sedang beroperasi dan PT. Nusantara Termal Coal dengan tebal batubara 6 meter s/d 12 meter dengan kadar kalori tinggi 6600
2. Dikarenakan banyaknya perbukitan, lembah-lembah yang curam dan banyak perkebunan masyarakat (perkebunan karet, ladang Hutan semak belukar) yang terdapat pada area kuasa pertambangan PT. Beruang Putih sehingga sangat menghambat dan mempersulit pada waktu moving antar titik bor. dan diperlukan modal yang betul betul serius ada (perusahaan bonafide) dalam rencana penambangan PT. Beruang Putih
3. Pada kegiatan pemboran sering terjadi pengeboran pada lapisan yang keras sillstone dan mengakibatkan mata widya habis dan harus diperbaiki.
4. Perlu diusahakan lagi penggunaan mesin bor besar dengan sistim hidrolik JACRO 175 MESIN GREVES.MENGGUNAKAN RANTAI, SYSTEM HYDROLIC, KEDALAMAN 100 - 120 METER sehingga mampu menembus breksi/konglomerat yang keras sehingga perhitungan daerah prospek akan lebih mendekati kebenaran.
5. PT. Beruang Putih seluas 2000 hektar berpotensi dan secepatnya diukur cadangan serta pemetaan topography detil untuk menentukan cadangan batubara secara terukur
PT. BERUANG PUTIH
COAL DRILLING DATA
Drilli Hole No : DH-01 Coordinate
Estting :
Northing :
Elevation : 144 MT Drilli Rig & Hole Size : JACRO
Location : Apung Block Drilli Master : Muhammad, adi
Date : 19-FEB -2011 Scale 1 : 100 Hole Type : TC
Geologist : RH Total Depth : 27.50 m Supervisor : HSR & MWT
Seam Depth (M) Symbol Lithology Thick (M) Description
TOPSOIL : Coklat, mengandung pasiran, highly weathering
SAND : Abu-abu, abu-abu, kecoklatan, berbutir halus-sedang, quartz, medium weathering
Silstone/ batuan beku yang keras
Lempung hitam
batubara
inter burden 10 cm
Batubara 3 meter
Pasir
CV. BERUANG PUTIH
COAL DRILLING DATA
Drilli Hole No : DH-02 Coordinate
Estting :
Northing :
Elevation : 144 MT Drilli Rig & Hole Size : SMG Rig
Location : Apung Block Drilli Master : Muhammad, adi
Date : 23-September -2009 Scale 1 : 100 Hole Type : TC
Geologist : RH Total Depth : 70.57 m Supervisor : HSR & MWT
Seam Depth (M) Symbol Lithology Thick (M) Description
TOPSOIL : Coklat, mengandung pasiran, highly weathering
GRAVEL : Abu-abu kehitaman, keras, masadasar, quartz, fresh
COAL : Hitam kecoklatan, bright 50-60 %, gores, coklat, terdapat banded, dibeberapa tempat masih terdapat struktur kayu, mengandung resin, fresh (Seam 100)
MUDSTRONE : Abu-abu, abu-abu kehitaman, keras, fresh
SILTSTONE : abu-abu, mengandung pasiran, keras, fresh
MUDSTONE : Hitam kecoklatan, keras, fresh
SILTSTONE : Hitam kecoklatan, mengandung pasiran, keras, fresh
COAL MUDSTONE : Hitam kecoklatan, keras, coaly, fresh
COAL : Hitam kecoklatan, bright 50-60 %, gores coklat, terdapat banded, dibeberapa tempat, mengandung resin, fresh (Seam 150)
COALY MUDSTONE : Hitam kecoklatan, keras, coaly, fresh
COAL : Hitam kecoklatan, bright 50-60 %, gores coklat, terdapat banded, mengandung resin, fresh (Seam 200)
COALY MUDSTONE : Hitam kecoklatan, keras, coaly, fresh
SAND : Abu-abu, berbutir halus, agak keras, quartz, fresh
COAL : Hitam kecoklatan, bright 50-60 %, gorees coklat, terdapat banded, mengandung resin, fresh (Seam 250)
COALY MUDSTONE : Hitam kecoklatan, agak keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Abu-abu, abu-abu kecoklatan, keras, fresh
CARBONACBOUS MUDSTONE : Coklat, agak keras, coaly, fresh
COALY MUDSTONE : Hitam kecoklatan, agak keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Abu-abu, agak keras, fresh
CARBONACEOUS MUDSTONE : Coklat, agak keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, fresh
COAL MUDSTONE : Hitam kecoklatan, keras, coaly fresh
CARBONACEOS MUDSTONE : Coklat, keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Abu-abu kehitaman, keras, fresh
CARBONACEOUS MUDSTONE : Hitam kecoklatan, agak keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Coklat, coklat kehitaman, keras, fresh
CARBONACEOUS MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, fresh
MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, fresh
SAND : Abu-abu, berbutir halus, quartz, agak keras, fresh
MUDSTONE : Abu-abu, agak keras, fresh
COALY MUDSTONE : Coklat kehiataman, keras, coaly, fresh
CARBONACEOUS MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Abu-abu, agak keras, fresh
SAND AND SILT : Abu-abu, berbutir halus, quartz, fresh
SILTSONE : Coklat, agak keras, fresh
CARBONACEOUS MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, coaly, fresh
MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, fresh
CARBONACEOUS MUDSTONE : Coklat kehitaman, keras, fresh
MUDSTONE : Abu-abu kahitaman, keras, fresh
SAND : Abu-abu, terang, berbutir halus, keras, quartz, fresh
SILTSTONE : Coklat, agak keras, fresh terdapat sisipan sandstone, abu-abu terang, berbutir sedang, quartz, fresh
MUDSTONE : Abu-abu, abu-abu kecoklatan, agak keras, fresh
SILTSTONE : Abu-abu, agak keras, fresh
MUDSTONE : Coklat, agak keras, mengandung pasiran, fresh
SAND : Abu-abu, butiranm halu, keras, quartz, fresh
Energi & Mining Division
CV. BERUANG PUTIH
COAL DRILLING DATA
Drilli Hole No : DH-03 Coordinate
Estting :
Northing :
Elevation : 185 MT Drilli Rig & Hole Size : SMG Rig
Location : Apung Block Drilli Master : Muhammad, adi
Date : 01-Oktober -2009 Scale 1 : 100 Hole Type : TC
Geologist : RH Total Depth : 40.57 m Supervisor : HSR & MWT
Seam Depth (M) Symbol Lithology Thick (M) Description
TOPSOIL : Coklat, mengandung pasiran, highly weathering
MUDSTONE : Coklat mengandung pasiran lunak, fresh
BREKSI : Abu-abu kehitaman, hitam, keras, masadasar pasir, fregman berupa batubeku, fresh
SANDSTORE : Coklat, berbutir kasar, keras, quartz, fresh
CARBONACBOUS MUDSTONE : Abu-abu kehitaman, agak keras, coaly, fresh
Lempung coklat / black sheel
Batubara 3,5
BREKSI : Abu-abu kehitaman, hitam, keras, masadasar pasir, fragmen berupa batubeku, fresh
SANDSTONE : Abu-abu kehitaman, abu-abu kecoklatan, berbutir kasar, keras, quartz, fresh
CV. BERUANG PUTIH
COAL DRILLING DATA
Drilli Hole No : DH-04 Coordinate
Estting :
Northing :
Elevation : 181 MT Drilli Rig & Hole Size : SMG Rig
Location : Apung Block Drilli Master : Muhamad, adi
Date : 04-Oktober -2009 Scale 1 : 100 Hole Type : TC
Geologist : RH Total Depth : 35.50 m Supervisor : HSR & MWT
Seam Depth (M) Symbol Lithology Thick (M) Description
TOPSOIL : Coklat, mengandung pasiran, highly weathering
MUDSTONE : Coklat, mengandung pasiran, agak keras, fresh
SANDSTONE : Abu-abu kehitaman, berbutir kasar, keras, quartz, fresh
Lempung hitam/ dan keabuan abuan
Batubara 4 meter
Energi & Mining Divition
CV. BERUANG PUTIH
COAL DRILLING DATA
Drilli Hole No : DH-05 Coordinate
Estting :
Northing :
Elevation : 150 MT Drilli Rig & Hole Size : SMG Rig
Location : Apung Block Drilli Master : muhamad, adi
Date : 02-November -2007 Scale 1 : 100 Hole Type : TC
Geologist : RH Total Depth : 30.5 m Supervisor : HSR & MWT
Seam Depth (M) Symbol Lithology Thick (M) Description
TOPSOIL : Coklat, mengandung pasiran, highly weathering
MUDSTONE : Abu-abu, abu-abu kehijauan, mengandung pasiran, medium weathering
SANDSTONE : Abu-abu kehijauan, berbutir kasar, quartz, keras, fresh
BREKSI : Abu-abu kehitaman, hitam, keras, masadasar pasir, fragmen berupa batubeku, fresh
Batubara dengan ketebalan 5 meter dan dimasuki interburden 30 cm
Energi & Mining Divition
KATA PENGANTAR
Laporan eksplorasi ini dikerjakan dan disusun untuk memperpanjang izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi yang pada akhirnya disusun untuk memenuhi persyaratan dalam rangka peningkatan izin PT. Beruang Putih dari izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi menjadi Kuasa Pertambangan Ekploitasi atau menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi batubara (IUP OP) yang statigrafinya dapat dilaporkan berdasarkan hasil pengeboran lanjutan.
Penyelidikan lapangan serta penyusunan laporan ini dilakukan dalam bulan Februari s/d Juli 2011. Dalam rangka mengetahui endapan-endapan batubara di daerah penyelidikan prospek untuk dikembangkan lebih lanjut dan ditingkatkan perizinannya ketahap selanjutnya. Data dan bahan – bahan penyusunan laporan ini didapat dari peninjauan, penyelidikan dan pemboran di Lapangan.
Dengan tersusunnya laporan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak atas kerjasamanya yang baik.
Akhir kata kami berharap agar laporan ini bermanfaat dan dapat memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Muara Bungo, 15 Juli 2011
PT. Beruang Putih
AHMD TARMIZI
Direktur Utama
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah 3
1.4 Anggota Tim dan Waktu Pelaksanaan 3
BAB II. GEOLOGI REGIONAL
2.1 Geologi Regional 4
2.2 Keadaan Daerah Penyelidikan 4
BAB III. HASIL PENYELIDIKAN
3.1 Geologi Daerah Penyelidikan 5
3.2 Keadaan Batubara di Daerah Penyelidikan 5
3.3 Kegiatan Pengobaran 14
BAB IV. KESIMPULAN 16
0 komentar:
Posting Komentar