Sebagian
besar logam
yang sangat penting
bagi kami, seperti emas, perak,
tembaga, timah, seng, hadir di kerak bumi dalam
jumlah yang kecil. Perak hadir karena hanya sekitar 5 bagian dalam satu juta. (Bayangkan satu juta permen
dan hanya 5 dari mereka adalah perak.)
Selain emas, yang
bersifat khusus, logam lain
membentuk senyawa dengan belerang, yang disebut sulfida.
Jauh di dalam kerak bumi, di mana itu sangat
panas, air yang asin (disebutbrine) beredar dan
melarutkan logam ini, mengumpulkan mereka dan mengkonsentrasikan mereka dalam air asin panas.
Air asin bisa sepanas
350 ° C. Kadang-kadang, di dasar laut, air asin ini muncul
melalui permukaan dari lubang2 kita menyebutnya ventilasi2. Ketika air asin
panas bersentuhan dengan air laut dingin
sulfida logam tidak
bisa terlarut dan mengendap
ke dasar laut sebagai
berbagai macam mineral.
Tembaga diendapkan sebagai kalkopirit (tembaga sulfida), timbal sebagai galena (timbal sulfida), dan seng sebagai sfalerit
(seng sulfida). Perak
mengendap sebagai campuran dengan sulfida
lain. Sulfida2 membangun di dasar laut di sekitar
ventilasi2, seperti cerobong2 asap. Karena air tampaknya hitam dengan semua
mineral di dalamnya, cerobong
asap disebut Para Perokok Hitam (movie mpeg).
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar