Jumat, 31 Mei 2013
Kamis, 30 Mei 2013
INDUS COAL LIMITED INVESTASI DI JAMBI
00.14
bro
No comments
AUSTRALIAN OFFICE
Level 3, 1AUSTRALIAN OFFICE
Level 3, 1AUSTRALIAN OFFICE
Level 3, 18 Richardson Street,
West Perth WA 6005
Phone: 1300 532 786
Facsimile: 1300 391 738
Email: admin@induscoal.com.au
West Perth WA 6005
Phone: 1300 532 786
Facsimile: 1300 391 738
Email: admin@induscoal.com.au
JAKARTA OFFICE
Menara BCA, 39th Floor, Suite 3902
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta
10310 Indonesia
Phone: +62 21 2358 7555
Facsimile: +62 21 2358 7666
Menara BCA, 39th Floor, Suite 3902
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta
10310 Indonesia
Phone: +62 21 2358 7555
Facsimile: +62 21 2358 7666
SINGAPORE OFFICE
33 Ubi Avenue 3
#07 12 Vertex
Singapore 408868
Phone: +65 6509 4494
Facsimile: +65 6524 4748
33 Ubi Avenue 3
#07 12 Vertex
Singapore 408868
Phone: +65 6509 4494
Facsimile: +65 6524 4748
8 Richardson Street,
West Perth WA 6005
Phone: 1300 532 786
Facsimile: 1300 391 738
Email: admin@induscoal.com.au
West Perth WA 6005
Phone: 1300 532 786
Facsimile: 1300 391 738
Email: admin@induscoal.com.au
JAKARTA OFFICE
Menara BCA, 39th Floor, Suite 3902
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta
10310 Indonesia
Phone: +62 21 2358 7555
Facsimile: +62 21 2358 7666
Menara BCA, 39th Floor, Suite 3902
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta
10310 Indonesia
Phone: +62 21 2358 7555
Facsimile: +62 21 2358 7666
SINGAPORE OFFICE
33 Ubi Avenue 3
#07 12 Vertex
Singapore 408868
Phone: +65 6509 4494http://www.induscoal.com.au
Facsimile: +65 6524 4748
33 Ubi Avenue 3
#07 12 Vertex
Singapore 408868
Phone: +65 6509 4494http://www.induscoal.com.au
Facsimile: +65 6524 4748
INDUS COAL TAKE OVER TAMBANG DI JAMBI
00.10
bro
No comments
Indus Coal, perusahaan yang terdaftar di Bursa Australia membeli 38% saham dua perusahaan yang memiliki tiga konsensi batu bara di Jambi.
Kedua perusahaan tersebut yaitu PT Batanghari Energi Prima dan PT Berlian Mahkota Coal. "Perusahaan mengeluarkan dana sekitar US$ 6,5 juta untuk pembelian aset tersebut," ujar manajemen Indus dalam keterangannya ke Bursa Australia, Selasa (29/1/2013).
Batanghari Energi Prima saat ini memiliki Blok 7 seluas 5.000 hektare dan Blok 8 seluas 4.380 hektare, sedangkan Berlian Mahkota Coal mengembangkan Blok 9 seluas5.013 hektare. Lokasi tiga blok ini saling berdekatan di Kabupaten Tebo, Jambi.
Manajemen Indus Coal mengatakan perseroan telah menyelesaikan uji tuntas secara teknis dan hukum pada tiga blok. "Semua tiga blok dalam tahap eksplorasi," tulis manajemen tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Mengutip situs resmi Indus Coal, saat ini perseroan telah memiliki proyek batu bara MukoMuko yang berada di Bengkulu seluas 2.337 hektare. Proyek itu memiliki batu bara dengan kalori 5.700-5.800 kcal/kg.
Bagi Indus Coal, Indonesia dinilai cukup strategis karena pertumbuhan industri batu bara di negeri ini cukup pesat. Apalagi saat ini Indonesia saat ini merupakan negara eksportir batu bara terbesar di dunia, setelah menggeser Australia pada 2008.
Indonesia juga memiliki posisi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi India dan China. Kualitas batu bara di Indonesia cocok untuk bahan bakar pembangkit listrik di negara berkembang. (Ndw)
Kedua perusahaan tersebut yaitu PT Batanghari Energi Prima dan PT Berlian Mahkota Coal. "Perusahaan mengeluarkan dana sekitar US$ 6,5 juta untuk pembelian aset tersebut," ujar manajemen Indus dalam keterangannya ke Bursa Australia, Selasa (29/1/2013).
Batanghari Energi Prima saat ini memiliki Blok 7 seluas 5.000 hektare dan Blok 8 seluas 4.380 hektare, sedangkan Berlian Mahkota Coal mengembangkan Blok 9 seluas5.013 hektare. Lokasi tiga blok ini saling berdekatan di Kabupaten Tebo, Jambi.
Manajemen Indus Coal mengatakan perseroan telah menyelesaikan uji tuntas secara teknis dan hukum pada tiga blok. "Semua tiga blok dalam tahap eksplorasi," tulis manajemen tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Mengutip situs resmi Indus Coal, saat ini perseroan telah memiliki proyek batu bara MukoMuko yang berada di Bengkulu seluas 2.337 hektare. Proyek itu memiliki batu bara dengan kalori 5.700-5.800 kcal/kg.
Bagi Indus Coal, Indonesia dinilai cukup strategis karena pertumbuhan industri batu bara di negeri ini cukup pesat. Apalagi saat ini Indonesia saat ini merupakan negara eksportir batu bara terbesar di dunia, setelah menggeser Australia pada 2008.
Indonesia juga memiliki posisi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi India dan China. Kualitas batu bara di Indonesia cocok untuk bahan bakar pembangkit listrik di negara berkembang. (Ndw)
Rabu, 29 Mei 2013
TAKE OVER IZIN TAMBANG BATUBARA DI INDONESIA
23.24
bro
No comments
kami grup pemilik izin tambang bahan galian golongan A (batubara) yang siap untuk menyediakan tambang batubara untuk perusahaan darimana saja, khusus untuk take over tambang batubara atau kerjasama tambang batubara mau berapa pun luas kita layani
2013 IHS WEBCAST SERIES
23.00
bro
No comments
If you have trouble viewing this email, read the online version. |
|