Selasa, 15 Mei 2012

CARA BARU MENINGKATKAN KALORI BATUBARA

Kandungan air dalam batubara (air bebas maupun air bawaan) merupakan faktor penentu tinggi rendahnya nilai kalori batubara. Kandungan air yang tinggi menyebabkan tingkat pembakaran menjadi rendah akibatnya kandungan gas Co2 yang ditimbulkan menjadi tinggi yang tentunya berdampak buruk terhadap lingkungan. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kalori dengan mengurangi kandungan air dalam batubara, salah satunya adalah Upgraded Brown Coal (UBC) yang diperkenalkan PT Kobe Steel Ltd, Jepang. UBC merupakan salah satu cara penghilangan kadar air dalam batubara melalui proses penguapan (evaporasi). Dibandingkan dengan teknologi peningkatan (upgrading) lainnya seperti, hot water drying (HWD) atau steam drying (SD) yang dilakukan pada temperatur diatas 275oC dan tekanan yang cukup tinggi 5.500 kpa. Proses UBC relatif lebih sederhana dan dapat dilakukan pada temperatur dan tekanan relatif rendah (temperatur antara 150o - 160o C, tekanan 2 -3 atm). Untuk mendapatkan data engineering sebagai acuan dalam perancangan sistem dan peralatan sehingga pembangunan pabrik komersial kelak dapat berdaya guna dan berhasil guna maka, dibuatlah UBC skala Demo Plant dengan kapasitas 1.000 ton/hari umpan atau sekitar 600 ton/hari produk dilakukan mengambil lokasi di Desa Satui, Kec. Sungai Cuka, Kab. Tanah Bambu, Kalimantan Selatan. Pemilihan dilokasi PKP2B milik PT Arutmin berdasarkan banyaknya cadangan batubara peringkat rendah dan kesediaan PT Arutmin sebagai pemegang PKP2B wilayah Satui. Tahapan proses UBC, pertama batubara dibuat slurry dengan menggunakan minyak tanah yang dicampur dengan minyak residu, kemudian dipanaskan pada temperatur 150o C dan tekanan sekitar 3,5 atm. Proses pemanasan ini menyebabkan air bebas dan air bawaan dalam batubara akan keluar dan pori-pori yang terbuka akan tertutup oleh tar/wax. Dengan temperatur pemanasan 150oC pengeluaran tar dari pori-pori belum sempurna sehingga perlu ditambahkan zat aditif sebagai penutup permukaan batubara seperti, kanji, tetes tebu (mollase), dan minyak residu. Penggunaan minyak residu sebagai zat aditif karena senyawa organik yang beberepa sifat kimianya memiliki kesamaan dengan batubara sehingga minyak residu yang masuk kedalam pori-pori batubara akan kering kemudian bersatu dengan batubara. Lapisan minyak ini cukup kuat dan dapat menempel pada waktu yang cukup lama sehingga batubara dapat disimpan pada tempat terbuka pada waktu lama. setelah proses UBC, kadar air batubara antara 17,56% dan 33,75% dapat diturunkan menjadi antara 0,82%-1,71%. Kadar air setelah mendapat keseimbangan yaitu, setelah batubara disimpan di udara terbuka selama 1-2 bulan, kadar air antara 5,08 dan 8,48% terjadi penurunan kadar air antara 71 dan 75%. Karena turunnya kadar air maka nilai kalori batubara meningkat dari antara 4.800 dan 5.400 kal/g air dried basis (adb), menjadi 6.200 dan 6.900 kal/g (adb) yang berarti terjadi kenaikan antara 27 dan 29%. Sementara kadar abu dan sulfur tidak menunjukkan perubahan berarti.

0 komentar:

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

GEG

GEG

GP

CARBON COUNTER

ENERGY NEWS

NEWS

COAL PROJECT

AREA TAKE OVER

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Perlu Info Kontak Kami di Email kami:mars4302@yahoo.co.id Hp 082380937425