Senin, 21 Januari 2013

Sulfur BATUBARA


       Dalam proses pembakaran, sulfur dalam batubara akan membentuk oksida yang kemudian terlepas ke atmosfir sebagai emisi. Ada tiga jenis sulfur yang terikat dalam batubara, yaitu :
1.  Sulfur organik, dimana satu sama lain terikat ke dalam senyawa hidrogen sebagai substansi dari batubara.
2.  Mineral sulfida, seperti pirit dalam fraksi organic (pyritic sulfur).
3.  Mineral sulfat, seperti kalsium sulfat atau hidrous iron.
       Sulfur kemungkinan merupakan pengotor utama nomor dua (setelah ash) dalam batubara, karena :
1.  Dalam batubara bahan bakar, hasil pembakarannya mempunyai daya korosif dan sumber polusi udara.
2.  Moisture dan sulfur (terutama sebagai pirit) dapat menunjang terjadinya pembakaran spontan.
3.  Semua bentuk sulfur tidak dapat dihilangkan dalam proses pencucian.
       Batubara dengan kadar sulfur yang tinggi menimbulkan banyak masalah dalam pemanfaatannya. Bila batubara itu dibakar, sulfur akan menyebabkan korosi dalam ketel dan membentuk endapan isolasi pada tabung ketel uap (yang disebut slagging). Disamping itu juga menimbulkan pencemaran udara. Sebagian sulfur akan terbawa dalam hasil pencairan batubara, gasifikasi, dan pembuatan kokas. Jadi harus dihilangkan dulu sebelum dilakukan proses-proses tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih banyak atas partisipasi dan informasinya