Blake (1989) menyebutkan Sumatera Selatan mempunyai daerah Cekungan batubara yang merupakan
cekungan busur belakang berumur Tersier yang terbentuk sebagai akibat adanya
interaksi antara Paparan Sunda (sebagai bagian dari lempeng kontinen Asia) dan
lempeng Samudera India.
Daerah cekungan ini meliputi daerah seluas 330 x 510 km2, dimana sebelah barat daya dibatasi oleh singkapan Pra-Tersier Bukit Barisan, di sebelah timur oleh Paparan Sunda (Sunda Shield), sebelah barat dibatasi oleh Pegunungan Tigapuluh dan ke arah tenggara dibatasi oleh Tinggian Lampung.
Daerah cekungan ini meliputi daerah seluas 330 x 510 km2, dimana sebelah barat daya dibatasi oleh singkapan Pra-Tersier Bukit Barisan, di sebelah timur oleh Paparan Sunda (Sunda Shield), sebelah barat dibatasi oleh Pegunungan Tigapuluh dan ke arah tenggara dibatasi oleh Tinggian Lampung.
Secara Geologi, Formasi pembawa
batubara pada cekungan Sumatera Selatan adalah Formasi Talang Akar, Air
Benakat, Muara Enim dan Kasai, tetapi yang berpotensi adalah Formasi Muara
Enim. Secara umum Shell (1978) telah melakukan pemisahan terhadap Formasi Muara
Enim menjadi 4 anggota yang didasarkan pada lapisan batubara tertentu yaitu
Anggota M1, M2, M3 dan M4 (dari bawah ke atas). ((Lihat tabel kolom formasi
batubaranya)
Tabel Kolom Stratigrafi Formasi Muara Enim
UMUR
|
FORMASI
% ANGGOTA |
BAYUNG LINCIR
(Sukardi, 1999)
|
CEKUNGAN SUMATERA SELATAN
(Shell Mijnbow, 1976) |
|||||
PEMERIAN
LITOLOGI
|
SEAM
BB
|
PEMERIAN
LITOLOGI
|
SEAM
BB
|
|||||
KUATER
|
ALUVIAL
|
Endapan lumpur dan
rawa-rawa
|
Endapan terestrial,
umumnya hasil rombakan Formasi Kasai
|
|||||
KASAI
|
Batu
lempung tufaan dan batu pasir tufaan, abu-abu muda kecoklatan
|
Lempung biru hijau,
batu pasir hijau glaukonitan, batu apung, lensa batubara
|
||||||
M-
|
Batu
lempung, abu-abu hijau mudakompak,
tufaan, sisipan batu pasir, abu-abu hijau dan sisipan batubara mengandung
3 seam Lematang
(0,20 - 0,60)m, Babat (0,95 -
2,90)m, Kebon (0,80)m
|
Lower
Lematang Baba
Kebon
|
Lempung
tufaan, hijau biru dan lempung pasiran,
pasir halus - kasar, putih abuabu, sedikit
glaukonit, tebal 120- 200 m
|
Niru
Lematang Babat/ Benakat Kebon |
||||
M-3
|
Batu lanau dan batu
lempung abu- abu. Batu pasir abu-abu putih
kotor mengandung 2 seam, Benuang
(1,20 - 4,90)m, Burung (1,15 - 2,70)m.
|
Benuang Burung
|
Perselingan
pasir dan lanau, biru hijau, lempung abuabu hijau dan coklat. Horizon pasir 3-6
m yang terletak 40m
diatas seam Manggus
dan terdapat kantong-kantong gas tebal
antara 100-280 m.
|
Benuang
Burung
|
||||
M-2
|
Batu
lempung abu-abu tua, kompak selang seling batu pasir dan batu lanau abu-abu,
mengandung 3 seam.
Manggus (2.0 - 5)m, Suban (1.0- 5,40)m,
menipis, Petai (tidak menerus).
|
Manggus Suban Petai
|
Lempung
dan lempung pasiran, coklat abuabu; Pasir halus sedang, co
klat
abuabu dibagian bawah berwarna hijau abuabu, Tebal antara 40– 120m.
|
Benuang
Burung
|
||||
M-1
|
Batu
pasir hijau, kwarsa, batu lanauhijau muda-abuabu, batu lempungabuabu,
dijumpai 2 seam batubara, Seam Merapi (1,40 - 1 ,50)m, Keladi (0,90 - 1,40)m.
|
Merapi Keladi
|
Pasir, lanau dan
lempung coklat abuabu dengan sedikit pasir
glaukoitan, Tebal 100 - 250 m.
|
Merapi Keladi
|
||||
BENAKAT
|
Batu
lempung dan batu lanau, abu- abu kecoklatan, Batu pasir halus, abu-abu kehijauan, sebagian
glokonitan
|
Lempung
dan serpih pasiran, abuabu coklat dan biru abuabu, sebagian napalan, pasir halus, hijau abuabu
mengandung glaukonit.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih banyak atas partisipasi dan informasinya