Karbon dan hidrogen dalam batubara merupakan senyawa
kompleks hidrokarbon yang dalam proses pembakaran akan membentuk CO2 dan
H2O. Selain dari karbon, mineral karbonat juga akan membebaskan CO2 selama
proses pembakaran batubara berlangsung, sedangkan H2O diperoleh dari air yang
terikat pada tanah liat. Analisa ini sangat penting untuk menentukan proses
pembakaran, terutama untuk penyediaan jumlah udara yang dibutuhkan.
Untuk
penentuan karbon dan hidrogen dalam batubara yang mempunyai rank rendah
digunakan cara Liebig, karena batubara yang banyak mengandung volatile
matter tinggi dapat
meledak bila dipanaskan sampai suhu tinggi. Namun, penetapan kadar karbon dan hidrogen sesuai metode
ASTM D 5373-02 adalah dengan menggunakan Teknik Infra Red (IR).
Pada
metode ASTM D 5373-02, contoh batubara
dibakar pada temperatur tinggi dalam aliran oksigen sehingga seluruh hidrogen
diubah menjadi uap air dan karbon menjadi karbondioksida. Uap air dan
karbondioksida ditangkap oleh detektor infra
red. Melalui detektor inilah kandungan karbon dan hidrogen dapat dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih banyak atas partisipasi dan informasinya