a. GAD
(Gross CV; ADB)
Untuk
kondisi ini, tampilan kalori cenderung tidak menunjukkan besaran kalor secara
tepat yang akan digunakan dalam pemanfaatan batubara, karena Free Moisture tidak termasuk
di dalamnya.
b. GAR
(Gross CV; ARB)
Karena
analisis untuk kalori pada kondisi ini memasukkan faktor kadar air total, maka
kondisi ini menunjukkan batubara dalam keadaan siap digunakan. Akan tetapi, tampilan kalori masih belum menunjukkan
kalor yang efektif untuk dimanfaatkan dalam konversi energi yang bermanfaat.
c. NAR
(Net CV; ARB)
Kondisi inilah yang benar – benar menampilkan energi
panas efektif dalam pemanfaatan batubara. Secara ringkasnya, transaksi
komoditas batubara (uap) sebenarnya sama saja dengan “membeli kalor (efektif)”.
Sehingga dapat dipahami bahwa munculnya prasyarat NAR merupakan sesuatu yang
logis. Untuk
mendapatkan nilai GCV dalam NAR ini, perlu dilakukan perhitungan dengan rumus
seperti di bawah
NAR
(kcal/kg) = GAR (kcal/kg) – 50.7H – 5.83TM ………. (3)
Beberapa
hal yang perlu di perhatikan dari persamaan di atas adalah:
- NAR
adalah NCV dalam ARB.
- GAR adalah GCV dalam ARB. Karena biasanya dalam ADB,
maka harus dikonversi ke ARB.
- H (kadar hidrogen) biasanya dalam DB atau DAF sehingga
harus dikonversi ke ARB.
Menggunakan formula dari tabel 2 dan persamaan (3)
diatas, kita akan mencoba mengkonversi GCV dari sampel batubara dalam tabel 1
ke NCV berbasis ARB. Karena pada sampel tersebut tidak dilakukan analisis untuk
unsur H (hidrogen), maka besaran angka yang akan digunakan disesuaikan dengan
tipikal nilai H untuk batubara di daerah tersebut, dalam hal ini sekitar 5.4
(DAF).
Untuk
konversi kalori dari GCV (ADB) ke GCV (ARB), maka berdasarkan tabel 3,
GCV
(ARB) = 5,514 kcal/kg.
Sedangkan
perhitungan dari H (DAF) ke H (ARB), maka berdasarkan formula tabel 2,
H (ARB)
= 4.18%.
Bila
angka – angka tersebut disubstitusi ke persaman (3), maka
NCV
(ARB) = 5,191 kcal/kg.
Dengan
demikian, maka:
Gross
ADB (GAD) = 5,766 kcal/kg;
Gross
ARB (GAR) = 5,514 kcal/kg;
Net ARB
(NAR) = 5,191 kcal/kg.
Yang
harus diperhatikan adalah bahwa meskipun terdapat 3 nilai yang berbeda untuk
kalori, tapi semuanya
merujuk ke batubara yang sama. Adapun angka mana yang akan digunakan dalam kontrak
pembelian, tergantung dari kesepakatan pembeli dan penjual. Sebagai
contoh konkret dalam hal ini :.
Bila
indeks harga untuk batubara berkalori 6,000 kcal/kg (GCV; ADB) adalah $35.00/t
FOBT misalnya, maka harga batubara di kontrak pembelian dalam Gross ADB
berdasarkan calorie parity
adalah 5,766/6,000 X $35.00/t = $33.64/t.
Berikutnya bila kesepakatan kontrak pembelian adalah
dalam Net ARB. Bila index untuk batubara berkalori 6,000 kcal/kg
tadi dalam Net ARB adalah 5,500 kcal/kg, maka harga batubara akan menjadi
5,191/5,500 X $35.00/t = $ 33.03/t. (Dalam hal ini, harga index tidak
tergantung dari basis analisis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih banyak atas partisipasi dan informasinya