Kamis, 25 April 2013

CIMA SE MALAYSIA


CIMA SE Asia
Lot 1.05, Level 1
KPMG Tower
8 First Avenue, Bandar Utama
47800 Petaling Jaya
Selangor Darul Ehsan
Facebook: www.facebook.com/cimaseasia
Tel: +60 (0)3 77 230 230
Fax: +60 (0)3 77 230 231
Email: seasia@cimaglobal.com

Selasa, 23 April 2013

NEWMONT

http://www.newmont.com/


Newmont Mining Corporation is primarily a gold producer, with significant assets or operations in the United States, Australia, Peru, Indonesia, Ghana, New Zealand and Mexico. Founded in 1921 and publicly traded since 1925, Newmont is one of the world’s largest gold producers and is the only gold company included in the S&P 500 Index and Fortune 500. Headquartered near Denver, Colorado, the company has around 40,000 employees and contractors worldwide.
In 2007, Newmont became the first gold company selected to be part of the Dow Jones Sustainability World Index. Newmont’s industry leading performance is reflected through high standards in environmental management, health and safety for its employees and by creating value and opportunity for host communities and shareholders.

TNB MALAYSIA

http://www.tnb.com.my/


Tenaga Nasional Berhad (TNB) is the largest electricity utility in Malaysia and a leading utility company in Asia. Listed on the Main Board of Bursa Malaysia with almost RM87 billion in assets, the Company’s more than 33,500 employees serve an estimated 8.3 million customers in Peninsular Malaysia, Sabah and Labuan. TNB has been Keeping the Lights On in Malaysia ever since it was set up as the Central Electricity Board in 1949, powering national development via the provision of reliable and efficient electricity.
TNB’s core businesses are in the generation, transmission and distribution of electricity. In Peninsular Malaysia, the Company supplies households and industry with electricity generated from six thermal stations and three major hydroelectric schemes. It also manages and operates the National Grid which links TNB power stations and IPPs to the distribution network. The grid is connected to Thailand’s transmission system in the north and Singapore’s transmission system in the south. In East Malaysia, TNB has an 80% equity in Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB), which manages the Sabah Grid.
Other than its core business, TNB has diversified into the manufacture of transformers, high voltage switchgears and cables; the provision of professional consultancy services; and architectural, civil, electrical engineering works and services, repair and maintenance. The Company also engages in research and development, property development and management services. Tapping into opportunities available overseas, TNB is making inroads into emerging markets, focusing on the Asia-Pacific, Middle East and North Africa regions.
In 2005, the Company embarked on a 20-Year Strategic Plan with the ultimate objective of transforming into a world-class player by the year 2025. To support this vision, TNB invests significantly in the continuous professional development of its employees through structured programmes. There is also renewed emphasis on sustainability, both of the organisation and of the Malaysian environment. The Strategic Plan entails greater focus on green initiatives such as the development of renewable sources of fuel, and more effective demand side management via energy efficiency, thus complementing the Government’s carbon reduction agenda.
As a leading Government-linked company, TNB also places strong emphasis on its social responsibilities. Through its foundation Yayasan Tenaga Nasional (YTN), established in 1993, the Company runs numerous CSR programmes that benefit the underprivileged. Among its many successful social outreach programmes are those that education via scholarships and better health for all.

Minggu, 21 April 2013

PT. FREEPORT INDONESIA

http://www.ptfi.co.id/


PT Freeport Indonesia
Merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.
Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang.
Tentang Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. 
Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia.
Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum – logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.

TANDA SIMBOL PETA

TANDA/SIMBOL DI PETA

TANDA SIMBOL PADA TAMAN NASIONAL


TANDA/SIMBOL YANG DIGUNAKAN PADA SITUS TAMAN NASIONAL
TANDA/SIMBOL KEGIATAN
Berkemah.jpg (2560 bytes)

TAMAN NASIONAL IRIAN JAYA


Papua (Irian jaya) dan Maluku
Maluku:
Pulau Seram (1 lokasi):
  1. Manusela (Maluku)
Papua (Irian Jaya):
Pulau Papua (Irian) (3 lokasi):

TAMAN NASIONAL BALI DAN NT

Pulau Bali dan Kepulauan di Nusa Tenggara (6 lokasi)
Pulau Bali (1 lokasi):
  1. Bali Barat (Bali)
Pulau Lombok (1 lokasi):
  1. Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar (1 lokasi):
  1. Komodo (Nusa Tenggara Timur)
Pulau Sumba (2 lokasi):
  1. Manupeu Tanah Daru (under construction)
  1. Laiwangi Wanggameti (under construction)
Pulau Flores (1 lokasi):
  1. Kelimutu (Nusa Tenggara Timur

Sabtu, 20 April 2013

MENENTUKAN KEDALAMAN


Menghitung kedalamn lapisan ada beberapa cara, antara lain :
  1. Menghitung secara matematis.
  2. Dengan “Aligment diagram”
  3. Secara grafis.
Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan ialah kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu.
Pada permukaan horizontal kedalaman lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus :

D = m tg d

Apabila tidak tegak lurus jurus pada bidang – bidang maka kemiringan lapisan ang dipakai adalah kemiringan semu  (a).
d = m tg a.
Untuk kemiringan lereng tertentu kedalaman dapat dicari dengan menggunakan rumus umumnya yaitu
D = m (sin s ± cos s tg d). 
Dengan menggunakan “Aligment diagram” cara penggunaan sama dengan waktu mencari kedalaman dan yang beda hanya “Aligmeny diagram”

MENENTUKAN KETEBALAN LAPISAN


Ketebalan lapisan bisa ditentukan dengan beberapa cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
            Apabila keadaan medan, struktur yang rumit atau keterbatasan alat yang dipakai tidak tidak memungkinkan pengukuran secara langsung, diadakan pengukuran secara langsung.
            Pengukuran tidak langsung yang sederhana adalah pada lapisan miring, tersingkap pada lapisan horizontal, dimana lebar lapisan diukur tegak lurus jurus, yaitu w. Dengan mengetahui kemiringan lapisan (d) maka ketebalan T = w sin d.
            Apabila pengukuran lapisan tidak tegak lurus  i ) maka lebar sebenarnya harus dikoreksi terlebih dahulu w = i sin b. Dimana b adalah sudut antara jurus dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah T = i sinb sin a panjang.
            Untuk mengukur ketebalan pada lereng, apabila pengukuran tidak lurus jurus igunakan persamaan trigonometri.
            Untuk mengukur / mencari kemiringan lereng yang tegak lurus jurus Lapisan (w) dapat dilakukan beberapa cara natara lain :
  1. Dengan “Aligment Nomogrsph” dengan menganggap kemiringan lereng terukur sebagai kemiringan sebenarnya.
  2. Dengan persamaan Tg s = sin b sin j.
Dari pengukuran diatas di dapatkan lebar singkapan yang tegak lurus jurus (w), dengan menggunakan persamaan :
W = i sin j.

JENIS JENIS LIPATAN


Jenis – jenis Lipatan :·        Antiklin, struktur lipatan yang bentuk konfet ke atas dengan urusan lapisan batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas.·        Sinklin, struktur lipatan yang bentuk klaf ke atas dengan urutan lapisan batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas.·        Antiform, struktur lipatan seperti antiklin namun umur batuan tidak di ketahui.·        Sinform, struktur lipatan seperti sinklin namun unsure batuan tidak diketahui.·        Antiformal Sinklin, struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang tua di bagian atas dan batuan muda yang berada di bawah.·        Sinformal antiklin, struktur lipatan sepeti sinklin dengan lapisan batuan yang tua di gaian atas dan lapisan batuan yang muda di bawah.·        Dome, yaitu suatu jenis tertentu antuform dimana lapisan batuan mempunyai kemiringan ke segala arah uyang menyebar dari satu titik.·        Basin adalah suatau jenis unik sinform dimana kemiringan lapisan batuan menuju ke satu titik.

V


Hukum “V”

Hubungan antara lapisan yang mempunyai kemiringan dengan bentuk topografi berelief akan menghasilkan pola singkapan yang beraturan, dimana aturan tersebut dikenal dengan  hukum “V”.
Aturan – aturan tersebut antara lain :
a.       Lapisan horizontal akan membentuk pola singkapan yang mengikutimp pola  garis kontur.
b.      Lapisan dengan kemiringan berlawanan arah dengan kemiringan lereng, maka kenampakan lapisan akan memotong lembah dengan pola singkapan membentuk huruf “V” yang berlawanan arah dengan kemiringan lembah.
c.       Pada lapisan tegak akan membentuk pola singkapan berupa garis lurus, dimana pola singkapan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan topografi.
d.      Lapisan dengan kemiringan yang searah dengan arah kemiringan lereng dimana kemiringan lapisan lebih besar dengan kemiringan lereng, akan membentuk pola singkapan dengan huruf “V” searah dengan kemiringan lereng.
e.       Lapisan dengan kemiringannya searah dengan kemiringan lembah dan besarnya kemiringa lapisan sama dengan kemiringan lereng /lembah, maka pola singkapanya seperti huruf V terbalik.
f.        Lapisan dengan kemiringan yang searah dengan kemiringan lereng, dimana besar kemiringan lapisan lebih kecil dari kemiringa lereng, maka pola singakpannya akan membentuk huruf V yang berlawanan dengan arah kemiringan lereng/ Lembah.


KESIMPULAN

   1. Untuk dapat mengetah0i tebal lapisan dan kedalaman dapat menggunakan cara    grafis dan cara matematis.
      2. Untuk mengetahui dengan cara grafis, harus diketahui top dan bottom.
      3. Dalam pengukuran tebal dan kedalaman dapat juga menggunakan tipe point.


PERMUKAAN BUMI


Permukaan bumi merupakan salah satu bagian yang harus dipelajari dalam penguasaan ilmu geologi, karena ekspresi topografi terkadang dapat menunjukkan keadaan geologi baik struktur maupun geologinya.
            Geomorfologi sangat terkait dalam mempelajari geologi struktur. Bentukan – bentukan morfologi sekarang merupakan hasil gaya yang bekerja baik itu berasal dari dalam maupun dari luar bumi. Bentukan – bentukan tersebut akan berbeda bentuknya tergantung dari system yang mempengaruhinya.
            Pada sisi lain lithologi juga berperan dalam mengekpresikan topografi. Nilai resisten dan tidaknya lithologi akan memberikan relief yang berbeda – beda di permukaan. Lithologi yang keras (resisten) cenderung menbentuk relief yang lebih menonjol (tinggi) daripada daerah dengan lithologi yang lebih lunak (kurang resisten). Sedangkan daerah yang disusun oleh lithologi batu gamping akan membentuk suatu pola bentang alam  “karst topograhpy”  sebagai pola yang sangat khas (tersendiri).
                        Bentukan yang berlainan dari kedudukan lithologi dan bentuk morfologi, mengakibatkan terbentuknya pola penyebaran lithologi dipermukaan. Perpotongan antara bidang lithologi dan bidang permukaan bumi inilah yang dinamakan sebagai pola singkapan. Dari pola singkapan ttersebut akan diketahui keadaan geologi suatu daerah dan dapat dinuat suatu peta yang menggambarkan keadaan geologi meliputi penyebaran lithologi, struktur dan morfologi. Peta semacam nin disebut dengan Peta Geologi.

Besar dan bentuk dari pola singkapan ini tergantung dari beberapa factor :
  1. Ketebalan lapisan.
  2. Kemiringan lapisan.
  3. Bentuk morfologi
  4. Bentuk struktur lapisan.

UNSUR STURUKTUR GEOMETRI DALAM GEOLOGI


Salah satu unsur struktur secara geometri adalah geometri garis (struktur garis : gores, garis, perpotongan dua bidang, dan lainnya ).
Dalam gologi struktur dapat dibedakan menjadi “struktur garis riil” dan “struktur garis semu”. Yang di maksud dengan struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan, seperti contohnya gores garis yang terdapat pada bidan sesar. Sedangkan struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari orientasi unsur – unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi. Misalnya : liniasi fragmen breksi sesar, liniasi mineral – mineral dalam batuan beku, arah liniasi struktur sedimen (cross bedding, flute cast) dan sebagainya.
Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi “struktur garis primer” yang meliputi : liniasi atau penjajaran mineral – mineral pada batuan beku tertentu, dan arah liniasi struktur sedimen; serta struktur garis sekunder yang meliputi : gores garis, liniasi memanjang fragmen breksi sesar, garis poros lipatan dan kelurusan – kelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya.
Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilah – istilah : “arah penunjaman” (trend), “penunjaman” (plunge), “arah kelurusan” (bearing) dan Rake atau Pitch.



Definisi  istilah - istilah dalam struktur garis :
Arah penunjaman (trend):
Jurus dari bidang vertical yang melalui garis dan menunjukkn arah penunjaman garis tersebut, dimana hanya menunjukkan satu arah tertentu. 
Arah kelurusan (bearing) :
Jurus dari bidang vertical yang melalui garis tetapi tidak menunjukkan arah penunjaman garis tersebut, dimana menunjukkan arah – arah dimana salah satu arahnya merupakan sudut pelurusannya.
Rake (Pitch) :
Besar sudut antara garis dengan garis horizontal yang di ukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat. Besarnya rake sama dengan lebih kecil sembilan puluh derajat.

 

Langkah kerja 03.1.

1.      Menetukan arah utara.
2.      Diukur bidang sesar dengan kedudukan N 005o E / 45dari arah utara, untuk buka Dip buat Fl yang tegak lurus sesar kemudian cari sudut 45dan tarik garis. Inilah besar Dip.
3.      Buat garis sejajar sesar dengan penarikan setiap kenaikan 1 cm dari Fl dan sudut dip, sebanyak tiga garis.
4.      Buat bearing N 135o E, dari arah sesar
5.      Pakai jangka di 45o ke titik ks 2 diatas di hubungkan ke Fl, dengan garis putus – putus.
6.      Titik perpotongan hangka tadi dengan Fl tarik garis sejajar Ks atau sesar dengan garis putus – putus.
7.      Dari garis putus – putus sejajar ks tadi di tarik garis tegak lurus yang di hubungkan dengan perpotongan bearing dan ks, kemudian tarik garis. Besar rake diukur dari bidang sesar sampai garis yang dibuat ini.
8.      Untuk menentukan plunge, tariklah garis sepanjang 1 cm dari titik perpotongan ks 2 dengan bearing dan tegak lurus bearing kemudian tarik garis, dari sini kita dapat menetukan besar plunge. 
 

Langkah kerja 03.2.

1.      Menetukan garis utara.
2.      Buat garis dengan arah N 048o E / 30o NW ( N 228o E / 30o ) pada ketinggian 800 mdpl, kemudian membuat Fl  yang sejajar dengan garis strike  dan cari dip sebesar 30.
3.      Tariklah garis dai setiap kenaikan 1 cm dari dua garis yaitu Fl dan dip sebanyak tiga garis kemudian diberi nitasi ketinggiannya.
4.      Dari strike tersebut dibuat garis dengan Azimuth N 130E (dari arah utara), dengan panjang garis 7 cm, dan buat Fl dan tentukan Dip sebesar 50o  kemudian hubungkanlah titig ketinggian 800 mdpl pertama dengan yang kedua ini.
5.      Dari FL dan garis dip tadi, buatlah garis yang sejajar strike kedua ini dengan penarikan garis setiap kenaikan 1 cm dari Fl dan garis dip sebanyak 3 garis.
6.      Garis Ks yang pertama dengan Ks yang kedua ini cari perpotongannya, lalu dihubungkan dengan garis dan inilah yang dinamakan dengan bearing.
7.      Buat garis putus – putus dari strike pertama, dari titik dip 30o tarik garis putus – putus dengan jangka pada Ks 700 sehingga memotong Fl, lalu tarik garis putus – putus sejajar Ks.
8.      Begitu juga dengan strike yang kedua, dari titik dip 50 tarik garis putus – putus dengan jangka pada Ks 700 sehingga memotong Fl, lalu tarik garis putus – putus sejajar Ks.
9.      Rake A diperoleh dari penarikan garis tegak lurus garis putus – putus yang di buat pada dip 30o  dan dihubungkan dengan bearing yang perpotongan ks 700 lalu tarik garis sehingga besar Rake A dapat di baca dari  sudut antara Ks 700 dengan penarikan garis ini tadi.
10.  Rake B diperoleh dari penarikan garis tegak lurus garis putus – putus yang di buat pada dip 50o   dan dihubungkan dengan bearing yang perpotongan Ks 700 lalu tarik garis sehingga Rake B dapat dibaca dari sudut antara Ks 700 dengan penarikan garis ini tadi.
11.  Untuk mencari besarnya plunge, buat garis sepanjang 1 cm tegak lurus dengan bearing Ks 700 dan tarik garis, besar plunge dapat di baca dari garis bearing dengan penarikan garis ini tadi.


KESIMPULAN

1.      Dari perpotongan dua bidang dapat di tentukan unsur – unsur struktur garis dengan menggunakan proyeksi garis.
2.      Hasil perpotongan dua bidang dapat dibuat kedudukan struktur garis dalam kenampakan 3 dimensi.
3.      Dengan aplikasi metode grafis I untuk struktur garis, dapat memecahkan masalah – masalah struktur garis dalam penetuan plunge dan rake sebuah garis pada suatu bidang. 

UNSUR STRUKTUR GEOLOGI


Beberapa unsur struktur geologi secara geometri dapat dianggap sebagai struktur bidang. Struktur geologi tersebut diantaranya adalah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang belahan, bidang foliasi dan sejenisnya.
  • Jurus / strike : arah dari garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal, dimana besarnya jurus / strike di ukur dari arah utara.
  • Kemiringan / Dip : Sudut kemiringan terbesar yang di bentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus / strike.
  • Kemiringan Semu / Apprent Dip : sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal dari pengukuran dengan arak tidak tegak lurus jurus / strike.
·        Arah kemiringan / Dip direction : Arah tegak lurus yang sesuai dengan arah miringnya bidang yang bersangkutan da diukur dari arah utara.

PRAKTEK KERJA

  
Langkah Kerja 02.1:
1.      Menetukan arah utara.
2.      Menetukan  posisi arah N 270E / 30 dan buat sudut 30o dari 270o ke arah bawah, kemudian tarik garis.
3.      Menetukan Posisi arah  N 285o E /  40dan buat sudut 40dari 285o ke arah atas, kemudian tarik garis.
4.      Menarik garis tegak lurus terhadap strike ( 270o dan 285o ) pada masing – masing posisi dengan jarak 1 cm sebanyak lima titik terhadap Dip.
5.      Menarik garis kontur struktur ( KS ) dengan menghubungkan titik – titik yang berbeda pada kedua strike, misal titik 1 cm dengan 1 cm, dan seterusnya.
6.      Untuk mendapatkan strike maka terlebih dahulu titik di utarakan sehingga di peroleh strike yang di bentuk oleh sudut.
7.      Untuk mendapatkan Dip, maka langkah – langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
a.       Buatlah garis tegak lurus terhadap KS 900.
b.      Buatl titk 1 cm di KS 800 ( kanan kiri 1 cm ) dari penarikan garis pada KS 900.
c.       Tariklah garis dari titik pertama garis di KS 900 ke titik 1 cm yang telah di buat tai di KS 800, sehingga diperoleh garis dan ini yang di sebut Dip.



Langkah Kerja 02.2 :
1.      Menetukan arah utara, dengan garis lurus.
  1. Menetukan sudut 120, kemudian tarik garis sepanjang 1 cm.
  2. Buat garis lagi sebesar sudut 200dari titik sebelumnya sepanjang 2 cm.
  3. Dari titik utara sudut 120tarik garis ke garis terakhir dari sudut 200okemudian garis tersebut di bagi dua yang sama besar.
  4. Setelah di bagi dua, Buatlah garis dari titik tengah garis tersebut dengan perpotongan antara sudut yang pertama dengan yang kedua, serta buat garis yang sejajar dengan garis tersebut ke atas dan kebawah.
  5. Membuat kotak bujur sangkar berukuran 6 cm ( pada langkah no 5 ).
  6. Buatlah kubus dengan sisi 6 cm dari lingkaran, kemudian dari tiap rusuk kubus tersebut bagilah tiap 1 cm, lalu hubungkan titik – titik tersebut.
  7. Pada penggambarannya blok diagram orthogonalnya seperti di buat kubus bersisi 6 cm dengan sudut 60 o  , kemudian di sesuaikan dengan KS tertinggi dan terendah lalu KS yang mempunyai ketinggian yang sama di hubung – hubungkan. Penggambaran di kotak bujur sangkar di proyeksikan pada kubus dengan cara di plot titik KS dari tiap garis yang memotong garis bujur sangkar lalu  di sesuaikan pada garis kubus. Kemudian titik KS di  letakkan pada kubus sesuai titik – titik masing – masing. Setelah semua sudah di pindahkan, lalu hubungkanlah antar titik tersebut maka terbentuklah struktur bidang.     


KESIMPULAN


1.  Kedudukan pada struktur bidang dilambangkan dengan strike dan Dip.
2. Strike adalah arah dari garis horizontal yang merupakan perpotongan antarabidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal yang diukur dari arah utara.
3. Dip adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal yang diukur tegak lurus jurus.

 

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

GEG

GEG

GP

CARBON COUNTER

ENERGY NEWS

NEWS

COAL PROJECT

AREA TAKE OVER

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Perlu Info Kontak Kami di Email kami:mars4302@yahoo.co.id Hp 082380937425