ARB, ADB, DB, DAF, dan DMMF.
1. ARB (As Received Basis)
Sebagaimana arti harfiahnya, obyek analisis ini adalah batubara yang
diterima oleh pembeli seperti apa adanya. Dengan demikian, analisis pada
basis ini juga mengikutsertakan air yang menempel pada batubara yang
diakibatkan oleh hujan, proses pencucian batubara (coal washing), atau penyemprotan (spraying) ketika di stock pile maupun saat loading. Air yang menempel di batubara karena adanya perlakuan eksternal ini dikenal sebagai Free Moisture (FM).
Yang dimaksud penerimaan oleh pembeli (as received) disini bukan selalu berarti penerimaan batubara di stock pile pembeli, tapi disesuaikan dengan kontrak pembelian. Untuk kontrak FOB (Free on Board) misalnya, maka penilaian kualitas pada basis ARB adalah pada saat berpindahnya hak kepemilikan batubara di kapal atau tongkang. Pada kondisi ini, terkadang ARB juga disebut dengan as loaded basis.
2. ADB (Air Dried Basis)
Pada kondisi ini, Free Moisture (FM) tidak diikutkan dalam
analisis batubara. Secara teknisnya, uji dan analisis dilakukan dengan
menggunakan sampel uji yang telah dikeringkan pada udara terbuka, yaitu
sampel ditebar tipis pada suhu ruangan, sehingga terjadi kesetimbangan
dengan lingkungan ruangan laboratorium, sebelum akhirnya diuji dan
dianalisis.
Nilai analisis pada basis ini sebenarnya mengalami beberapa fluktuasi
sesuai dengan kelembaban ruangan laboratorium, yang dipengaruhi oleh
musim dan faktor cuaca lainnya. Akan tetapi bila dilihat secara jangka
panjang dalam waktu satu tahun misalnya, maka kestabilan nilai tertentu
akan didapat. Disamping itu, basis uji & analisis ini sangat praktis
karena perlakuan pra pengujian terhadap sampel adalah pengeringan alami
sesuai suhu ruangan sehingga tidaklah mengherankan bila standar ADB ini
banyak dipakai di seluruh dunia.
3. DB (Dried Basis)
Tampilan dry basis menunjukkan bahwa hasil uji dan analisis
dengan menggunakan sampel uji yang telah dikeringkan di udara terbuka
seperti di atas, lalu dikonversikan perhitungannya untuk memenuhi
kondisi kering.
4. DAF (Dried Ash Free)
Dry & ash free basis merupakan suatu kondisi asumsi dimana batubara sama sekali tidak mengandung air maupun abu. Adanya tampilan dry & ash free basis
menunjukkan bahwa hasil analisis dan uji terhadap sampel yang telah
dikeringkan di udara terbuka seperti di atas, lalu dikonversikan
perhitungannya sehingga memenuhi kondisi tanpa abu dan tanpa air.
5. DMMF (Dried Mineral Matter Free)
Basis DMMF dapat diartikan pula sebagai pure coal basis, yang berarti batubara diasumsikan dalam keadaan murni dan tidak mengandung air, abu, serta zat mineral lainnya.
Untuk konversi perhitungan ke basis ini, maka besarnya zat – zat
mineral harus diketahui terlebih dulu. Dalam hal ini, perhitungan yang
paling banyak digunakan adalah persamaan parr, seperti ditunjukkan di bawah ini.
M = 1.08A + 0.55S ………. (1)
Dimana
M: Mineral matters (%); A: Ash (%); S: Sulfur (%).
Akan tetapi persamaan ini tidak dapat diterapkan untuk perhitungan yang teliti dari setiap jenis batubara.
Dalam transaksi komoditas batubara, persyaratan kualitas yang umumnya
tercantum dalam kontrak pembelian adalah hasil analisis proksimat,
yaitu TM, IM, Ash, VM, FC, kemudian ditambah dengan kalori serta sulfur.
Karena basis DMMF tidak pernah digunakan untuk uji dan analisis
parameter – parameter tadi, maka konversi – konversi nilai kualitas yang
muncul di tulisan ini selanjutnya akan dibatasi hanya pada 4 basis
saja, yaitu ARB, ADB, DB, dan DAF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih banyak atas partisipasi dan informasinya