Rabu, 30 Januari 2013

BATUBARA ANTRANSIT






Antrasit dianggap menghasilkan pembakaran terbersih dari semua jenis batubara. Antrasit menghasilkan lebih banyak panas dan lebih sedikit asap dibandingkan batubara yang lain, dan secara luas digunakan di tungku berbahan bakar batubara. Beberapa sistem pemanas rumah hunian masih menggunakan kompor antrasit, yang terbakar lebih lama dari kayu. Antrasit dijuluki juga "batubara keras".
Batubara Peringkat Tinggi Dengan Suplai Terbatas

Antrasit ditambang dari formasi geologi tertua, dan karenanya telah menghabiskan waktu paling lama di bawah tanah dan mendapat paparan tekanan dan panas yang paling tinggi, sehingga batubara ini dikompresi paling kuat dan merupakan batubara paling keras. Antrasit mengandung potensi yang lebih besar untuk menghasilkan energi panas dibandingkan batubara lembut, atau batubara geologis "baru".

Antrasit adalah batubara yang paling keras dan paling rapuh dari semua jenis batubara, dan ketika dibakar, menghasilkan api biru yang sangat panas. Berwarna hitam mengkilap, antrasit utamanya digunakan untuk pemanas ruangan tempat tinggal dan lokasi bisnis.


Nilai Panas: Antrasit terbakar dengan suhu yang tertinggi dari semua jenis batubara (sekitar 900 derajat atau lebih tinggi) dan biasanya memproduksi hingga 13.000 sampai 15.000 Btu per pound. Limbah batubara yang dihasilkan selama pertambangan antrasit disebut culm, mengandung sekitar 2.500 sampai 5.000 Btu per pound.

Karakteristik: Antrasit mengandung banyak karbon (80 sampai 95 persen) serta sulfur dan nitrogen yang sangat rendah (masing-masing kurang dari 1 persen). Jumlah zat volatil rendah, di kisaran 5 persen, dengan kemungkinan 10 sampai 20 persen abu. Kadar air kira-kira 5 sampai 15 persen. Batubara ini lambat terbakar dan sulit dinyalakan karena kepadatannya yang tinggi, sehingga hanya sedikit pembangkit batubara fulverized yang menggunakannya.

Antrasit dianggap "non-clinkering" dan terbakar bebas, karena ketika dinyalakan batubara jenis ini tidak meng-"kokas" atau mengelembung / menyatu bersama.

Partikulat, atau jelaga, dari pembakaran antrasit dapat dikurangi dengan konfigurasi tungku dan beban boiler yang tepat. Filter kain, electrostatic precipitators (ESP), dan scrubber dapat digunakan untuk mengurangi polusi partikulat dari boiler berbahan bakar antrasit. Antrasit yang dihaluskan sebelum dibakar menghasilkan partikel lebih banyak.

Ketersediaan: Langka. Hanya tersisa sejumlah kecil dari semua sumber daya batubara antrasit. Di Pennsylvania, USA, antrasit ditambang pada tahun 1800-an dan awal 1900-an, dan persediaan yang tersisa menjadi semakin sulit untuk diakses karena lokasi mereka yang dalam. Jumlah antrasit terbanyak yang pernah diproduksi terjadi di Pennsylvania pada tahun 1917.

Catatan tambahan: Batubara inferior yang ditolak dari tambang antrasit disebut culm. Culm memiliki kurang dari setengah nilai panas antrasit dengan kadar air dan abu yang lebih tinggi. Culm paling sering digunakan dalam pembakaran boiler fluidized bed combustion (FBC).

Ranking: Antrasit menempati peringkat pertama dalam hal kandungan panas dan karbon dibandingkan dengan jenis batubara lainnya, menurut ASTM D388 - 05 Standard Classification of Coals by Rank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih banyak atas partisipasi dan informasinya