Minggu, 10 Agustus 2014

LINTASAN PADA PEMETAAN

Pemetaan geologi adalah salah satu kerja geologi untuk mendapatkan data geologi lapangan, kemudian mempresentasikannya dalam peta geologi. Prinsip pemetaan geologi di lapangan adalah mengumpulkan data geologi secara sistematis sesuai dengan resolusi data yang ingin ditampilkan, sehingga berelasi dengan skala peta. Selain peta, presentasi data geologi diberikan dalam bentuk penampang geologi dan kolom stratigrafi.
Pemetaan sistematis dilakukan dengan merencanakan lintasan yang akan dilalui. Kaidah yang perlu diperhatikan dalam menentukan lintasan adalah mencakup hal berikut:
1)    Memahami penyebaran satuan batuan di daerah penelitian. Hal ini maksudnya mendapatkan data strike dan dip angle dari sikuen perlapisan batuan.
2)    Menentukan jalur lintasan yang relatif tegak lurus terhadap strike dari siken perlapisan batuan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan lebih banyak variasi litologi sehingga gambaran geologi – litologi dapat segera dipahami.
3)    Jalur lintasan pemetaan umumnya mengikuti pola aliran sungai. Pemetaan dilakukan dari hilir ke arah hulu. Alasan pemilihan mengikuti lembah sungai adalah data geologi banyak tersingkap karena tertoreh aliran sungai.
4)    Data yang diperoleh kemudian ditempatkan (plotting) pada peta dasar (peta topografi).
5)    Data singkapan yang memuat data litologi seperti batas kontak perlapisan batuan (lokal) atau batas kontak antara dua formasi (regional) dihubungkan sehingga diperoleh batas satuan batuan atau batas formasi di dalam peta. Hal sama juga digunakan untuk menggambarkan struktur sesar atau perlipatan berdasarkan data, misal kedudukan perlapisan batuan, sumbu lipatan.

Lintasan pengukuran selalu melalui morfologi yang berundulasi. Jadi faktor topografi Data lintasan pengukuran dapat dipresentasikan dalam bentuk penampang geologi (Gambar a)
Gambar a
Penampang yang dibuat dari peta topografi.
Pada pembuatan penambang setelah morfologi permukaan digambarkan, maka plotting nilai dip angle harus menunjukkan true dip. Namun seringkali pada lintasan pengukuran tidak dibuat tegak lurus terhadap strike perlapisan batuan. Kondisi ini memerlukan koreksi dip sehingga diperoleh apperent dip untuk digambarkan pada penampang geologi (Gambar b dan c) 
Gambar b
Ploting dip angle tegak lurus terhadap strike terekspresi pada penampang, karena jalur lintasan tegak lurus terhadap strike. Namun, pada lintasan yang tidak tegak lurus strike, maka diperlukan koreksi sehingga yang tergambar bukan true dip, melainkan apparent dip.
Gambar c
Penampang sudah disertai dengan simbol litologi (warna) berdasarkan perlapisannya. Kemiringan lapisan batuan harus dikoreksi, jika lintasan pengukuran tidak tegak lurus strike.
 Bagaimana cara mengoreksi nilai dip? Langkah yang diperlukan adalah mengetahui besaran strike, dip angle (true dip) dan bearing dari lintasan pengukuran (Gambar d). Sudut lancip antara strike dan bearing lintasan digunakan untuk menentukan nilai apparent dip (Tabel a)


 Gambar d
Data yang diperlukan untuk koreksi dip angle pada penggambaran penampang geologi.
Tabel a
Penentuan apparent dip

0 komentar:

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

GEG

GEG

GP

CARBON COUNTER

ENERGY NEWS

NEWS

COAL PROJECT

AREA TAKE OVER

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Perlu Info Kontak Kami di Email kami:mars4302@yahoo.co.id Hp 082380937425