Minggu, 26 April 2009

फोटो kami

BATUBARA

Batubara atau batu bara adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

Batubara merupakan batuan sedimen dimana sekitar 70% berat volumenya adalah bahan organik. Bahan organik itu umumnya berasal dari tumbuhan, bisa berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Selanjutnya bahan organik tersebut mengalami proses pembusukan (dekomposisi) yang menyebabkan perubahan fisik dan kimia. Dalam pembentukan batubara ada 2 tahapan penting yaitu penggambutan (peatification) dan pembatubaraan (coalification).

Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi, umumnya terjadi di daerah rawa yang intensif tergenang air (kedalaman 0,5 – 10 meter) dimana kondisi tersebut akan menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan zat kimia berbentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 (senyawa pembentuk humus). Selanjutnya oleh bakteri anaerobik diubah menjadi gambut

Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen diatasnya। Pada tahap ini prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang. Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit. Kematangan batubara ini tidak cuma dipengaruhi oleh pembebanan saja tapi juga dipengaruhi oleh faktor geologi lain yang ada dan bekerja didaerah itu setelah proses pembatubaraan terjadi. Misalnya saja faktor tektonik dan aktivitas magmatik.

Batubara merupakan batuan sedimen dimana sekitar 70% berat volumenya adalah bahan organik. Bahan organik itu umumnya berasal dari tumbuhan, bisa berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Selanjutnya bahan organik tersebut mengalami proses pembusukan (dekomposisi) yang menyebabkan perubahan fisik dan kimia. Dalam pembentukan batubara ada 2 tahapan penting yaitu penggambutan (peatification) dan pembatubaraan (coalification).

Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi, umumnya terjadi di daerah rawa yang intensif tergenang air (kedalaman 0,5 – 10 meter) dimana kondisi tersebut akan menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan zat kimia berbentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 (senyawa pembentuk humus). Selanjutnya oleh bakteri anaerobik diubah menjadi gambut

Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen diatasnya. Pada tahap ini prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang. Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit. Kematangan batubara ini tidak cuma dipengaruhi oleh pembebanan saja tapi juga dipengaruhi oleh faktor geologi lain yang ada dan bekerja didaerah itu setelah proses pembatubaraan terjadi. Misalnya saja faktor tektonik dan aktivitas magmatik.

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

BRO COAL PROJECT

GEG

GEG

GP

CARBON COUNTER

ENERGY NEWS

NEWS

COAL PROJECT

AREA TAKE OVER

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Perlu Info Kontak Kami di Email kami:mars4302@yahoo.co.id Hp 082380937425